Tangga Nada Diatonis / Diatonik - SENI MUSIK
TANGGA NADA DIATONIS / DIATONIK
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Semangat pagi ...
Sudah sarapan belum?
Yang masih rebahan ayo bangun dulu jangan suka menjadi kaum rebahan ya. Mandi dulu pake baju yang bagus terus pake parfum biar wangi ya hehe...
Semoga kamu semua selalu diberi kesehatan lahir dan batin dan selalu semangat menghadapi hari
Jangan lupa tetap menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan dan jangan lupa 3M(Memakai masker, Mencuci tangan dengan air dan sabun, dan Menghindari kerumunan)
Dikarenakan pembatasan materi untuk PAS (Penilaian Ahir Semester) yang insya allah akan dilaksanakan pada bulan desember yaitu materi SENI MUSIK.
Diatonik berasal dari bahasa Yunani "diatonikos" artinya "merenggangkan". Seringkali dipakai untuk menyebut keseluruhan mode, tetapi umumnya dipergunakan untuk menyebut skala mayor dan minor.
Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik yang memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si". (Kadang-kadang, 'Si' direpresentasikan dengan 'Ti' agar huruf pertama setiap not berbeda).
1 = Do
2 = Re
3 = Mi
4 = Fa
5 = Sol
6 = La
7 = Si
i = Do
Skala mayor dimulai dengan not pertama (Do), dan berakhir
sampai not 'Do' yang ada satu oktaf di atas Do yang pertama.
Dalam teori musik, skala diatonik mayor adalah bagian penting dalam pembangunan tradisi musik dunia Barat. Skala ini terdiri dari tujuh not dalam satu oktaf, diwujudkan dalam tuts putih dalam alat musik piano, diperoleh dari rangkaian enam nada kelima (fifth) yang berurutan dalam suatu versi meantone temperament, dan menghasilkan dua tetrakord yang dipisahkan dengan interval satu nada bernilai penuh.
Skala besar dimulai pada catatan pertama dan dilakukan dengan
langkah-langkah untuk oktaf pertama. Dalam solfège, suku kata untuk setiap
skala adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do".
Skala
minor alami dapat dicari dalam dua cara, yang pertama adalah sebagai minor
relatif dari skala mayor, yang dimulai pada tingkat keenam skala dan
melanjutkan langkah demi langkah melalui tetrachords sampai dengan oktaf
pertama dari tingkat keenam. Dalam solfège "La-Ti-Do-Re-Mi-Fa-Sol."
Alternatif,
minor alami bisa di lihat sebagai gabungan dari perbedaan tetrachord dari
bagian 2-1-2-2-1-2-2. di tempat "Do-Re-Mé-Fa-Sol-Lé-Té-Do."
Harmoni
musik Barat sejak Renaisans hingga akhir abad XIX berdasar pada skala diatonik
dan rangkaian-rangkaian unik yang dihasilkan oleh sistem pengorganisasian
ketujuh nada ini. Harus diingat bahwa yang paling potongan lagi dari praktik
umum kunci perubahan musik, tetapi ini mengarah ke hubungan tangga nada
diatonis dalam satu kunci dengan mereka yang lain, lihat modulasi (musik).
Tuts-tuts
putih pada alat musik piano mewujudkan skala diatonik C
mayor (C-D-E-F-G-A-B-C), dengan jarak satu interval tiap-tiap nadanya, kecuali untuk
E-F dan B-C, yang memiliki interval semitone (setengah tone).
Diatonik
berasal dari bahasa Yunani "diatonikos" artinya
"merenggangkan". Seringkali dipakai untuk menyebut keseluruhan mode,
tetapi umumnya dipergunakan untuk menyebut skala mayor dan minor.
Hanya divisi oktaf tertentu (12 dan 20) yang memungkinkan keunikan, koherensi, dan kesederhanaan transposisional, dan bahwa hanya subset diatonik dan pentatonik dari 12 nada set kromatik ikuti kendala ini (Balzano, 1980, 1982)
Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada diatonis mayor memiliki interval
(jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis mayor
berikut.
Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor
biasanya sebagai berikut.
1. Bersifat
riang gembira.
2. Bersemangat.
3. Biasanya
diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawali dengan
nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak
Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda
Pancasila, dan Mars Pelajar.
Tangga Nada Diatonis Minor
Tangga nada diatonis minor memiliki interval
(jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1. Tangga nada diatonis minor ada bermacam-macam,
salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada diatonis minor
harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan
setengah.
Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis
minor harmonis berikut.
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor
sebagai berikut.
1. Lagu
bersifat sedih.
2. Lagu
kurang bersemangat.
3. Melodi
lagu diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun tidak menutup kemungkinan diawali
nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur,
Tuhan, Gugur Bunga, Ayat-ayat cinta dan Bubuy Bulan
Ciri-ciri tangga nada minor
Ciri-cirinya
adalah:
·
Bersifat sedih
·
Kurang Bersemangat
·
Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La
= A
·
Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 ,
½ , 1 , 1
ć== Tanda
mula tangga nada minor == Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang
sama dengan tangga nada mayor; tanda mula yang sesuai dengan pola interval
suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada
minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama
disebut sebagai relatif; jadi tangga nada C mayor merupakan mayor
relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor
relatif dari tangga nada Es mayor.
Tangga
nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor ditentukan dengan menaikkan
nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada
(tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada,
misalnya G mayor, terdiri dari satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E
minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda