PENGERTIAN DINAMIKA dalam BERMUSIK- Seni Budaya
Seni Budaya Semester 2 eidis covid-19
DINAMIKA dalam BERMUSIK
Di abad ke 17, Italia merupakan pusat peradaban manusia yang dimana banyak komposer penting dan terkemuka dunia berasal dari Italia. Komposer ini yang kemudian menerapkan deskripsi dinamika yang spesifik dalam lagu bahasa Itali dan simbol-simbol tertentu. Tanda dinamika pada umumnya ditulis menggunakan kata dalam bahasa Italia. Mengapa tanda dinamika di tulis dalam bahasa Itali? Pada penulisan tempo tanda dinamika juga di tulis dalam bahasa Itali meski yang menulis musik tidak hanya orang Itali. Hal ini karena Musik sudah ada lama pada jaman dulu dimana peradaban manusia masih sangat jauh dari kata modern. Oleh sebab itu penulisan tanda dinamika di tulis dalam bahasa Itali dan simbol tetap digunakan dalam musik klasik sebagai standarisasi.
Tanda dinamika yang
keberadaannya sudah semakin terlupakan dalam permainan musik, sebuah musik
tanpa tanda dinamika yang benar akan membuat musik terdengar kurang luwes
seperti robot yang tidak memiliki nyawa.
Sesuai dengan namanya
dinamika merupakan pergerakan yang artinya terus bergerak atau tidak diam (statis).
Kembali kepada apa yang ingin di sampaikan komposer kepada pendengar. Seperti
pesan yang ingin di sampaikan tergantung bagaimana pembawaan.
Dengan berbagai ekspresi
lagu yang di sampaikan, bertema keras, bersemangat atau bertema lembut.
Pengertian tanda
dinamik itu adalah tanda yang digunakan untuk memperlihatkan pada
bagian apa yang akan diucapkan ketika bernyanyi sesuai dengan tanda
dinamik yang dimana telah tertulis. Sehingga pada tanda
dinamik adalah sebuah tanda yang digunakan untuk memperlihatkan keras
dan juga lembutnya dari sebuah suara.
Dalam musik yang di
maksud Dinamika merupakan volume nada secara nyaring atau lembut.
Biasanya dinamika digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana
perasaan yang terkandung di dalam sebuah komposisi, apakah riang, sedih, datar,
atau agresif.
Ada dua kata dasar dalam dinamika
yaitu piano (lembut) dan forte (nyaring) yang
lainnya merupakan variasi dari dua kata ini.
Beberapa tanda dinamika yang biasa digunakan dalam karya musik, yaitu:
- Mezzo-piano (mp):
Suara yang dihasilkan agak lembut.
- Piano (p) : Suara yang dihasilkan lembut
- Pianissimo (pp) : Suara yang dihasilkan lebih lembut
- Pianississimo (ppp) : Suara yang dihasilkan sangat lembut
- Pianissississimo (pppp) : Suara yang dihasilkan paling lembut
- Mezzo-forte (mf):
Suara yang dihasilkan agak keras.
- Forte (f):
Suara yang dihasilkan keras.
- Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan lebih keras.
- Fortississimo (fff) : Suara yang dihasilkan sangat keras
- Fortissississimo (ffff) : Suara yang dihasilkan paling keras
- Forte-Piano (fp) : Suara ynag dihasilkan keras kemudian lembut
- Sforzando dan Sforzato (sf & sfz) : Suara yang dihasilkan makin keras dan tiba-tiba keras
- Forzando (fz) : Suara yang dihasilkan tiba-tiba keras
- < dan < > : Untuk menggambarkan dinamika nada pada wilayah tertentu
Tanda dinamika dapat
diletakkan di awal, tengah, akhir, atau di mana saja dalam sebuah komposisi
musik dan dimainkan hanya pada nada yang diberi tanda saja. Jika tanda dinamika tidak
terlihat maka nada dimainkan dengan volume sedang. Sedangkan tempo merupakan
lawan dari dinamika.
Sebagai contoh Lagu Mars “Maju Tak Gentar” jika dimainkan dengan keras (loud), tempo cepat seperti orang berbaris (alla marcia), bersemangat (con spirito), dan tangga nada mayor. Tapi bagaimana jadinya jika lagu pengantar tidur seperti “Nina Bobo” dimainkan dengan keras, tangga nada minor, dengan banyak aksen disana-sini? Dijamin yang mendengarkan akan mimpi buruk dan horor hehe.
Dibagian seperti inilah
tanda dinamika di butuhkan, karena musik tanpa dinamika akan menjadi sangat
membosankan.
Penulisan
Tanda Dinamika
- Umumnya tanda dinamika dapat ditulis
dibawah staff.
- Untuk instrumen yang membutuhkan dua garis paranada
(grand staff) seperti pada piano, maka tanda dinamika ditulis di
tengah-tengah kedua garis paranada.
- Dinamika juga dapat diaplikasikan melalui
notasi musik yang dituliskan/dicetak miring dan tebal, seperti: sfz, cresc.,
dan pp. Atau bisa ditulis berupa simbol, seperti: <
>
- Penulisan dinamika terkadang juga dapat
disingkat (abbreviation). Misalnya: cresc. untuk crescendo.
Dalam musik pemain musik ataupun penyanyi yang baik akan selalu mengikuti dinamika yang di berikan. Kadang suatu lagu di nyanyikan dengan lembut pada awal penyajian kemudian berangsur keras dan mendadak menjadi lembut pada akhir atau ending lagu. Perubahan keras lembutnya lagu ini akan menimbulkan rasa penjiwaan penyajian lagu. Pada musik penandaan ini menggunakan penandaan dinamik yang merupakan rambu dinamik.
Tanda dinamika yang ada dapat berupa rambu seperti signal ataupun berbentuk istilah. Rambu dinamika di tuliskan di bagian lagu yang memerlukan perubahan keras dan lembut. Perubahan dinamika di tandai dengan penggunaan tanda atau signal pada bagian lagu yang memerlukan perubahan.
Signal atau tanda tersebut
antara lain adalah :
- Crescendo,
menjadi keras.
- Descrendo,
menjadi lembut.
- Meza di voice,
menjadi keras kemudian menjadi lembut dalam satu frase.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda