Skip to main content

ETIKA DAN TATA CARA DALAM WAWANCARA

BIASAKAN MEMBACA SAMPAI AHIR !!!

Sebelum membahas lebih jauh tentang menentukan jenis dan macam permainan tradisionla, ada hal yang perlu dilakukan yaitu:

  1. Siswa membentuk kelompok berjumlah 5 sampai 6 anggota 
  2. Anggota Kelompok terdiri dari siswa heterogen (siswa putra & putri)
  3. Dalam 1 kelas berjumlah 6 kelompok
  4. Siswa dalam 1 kelompok duduk dikursi dengan posisi melingkar dan ada meja di tengah
===========================================================================

Wawancara merupakan salah satu cara penting untuk menggali informasi, terutama terkait dengan pelestarian budaya seperti permainan tradisional. Dalam pelaksanaannya, wawancara membutuhkan etika dan tata cara yang baik agar berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal.

Etika wawancara tidak hanya mencerminkan sikap profesionalisme, tetapi juga penghargaan terhadap narasumber sebagai penjaga tradisi dan sumber informasi berharga. Selain itu, tata cara wawancara yang terstruktur akan memudahkan kita dalam mendapatkan informasi yang relevan tentang asal-usul, cara bermain, hingga nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional.

Dokumentasi mengenai permainan tradisional ini memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya yang mulai tergerus zaman. Oleh karena itu, wawancara harus dilakukan dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan budaya tersebut.

Melalui pembahasan ini, kita akan memahami panduan praktis dalam menjaga etika dan tata cara selama wawancara, sehingga proses pengumpulan informasi menjadi lebih efektif dan bermakna.

1. Persiapan Sebelum Wawancara

  • Riset Awal: Pelajari tentang permainan tradisional yang akan dibahas agar Anda memiliki pemahaman dasar. Ini juga menunjukkan penghargaan terhadap narasumber.
  • Susun Pertanyaan: Buat daftar pertanyaan yang relevan, seperti sejarah permainan, cara bermain, nilai budaya, dan tantangan pelestariannya.
  • Siapkan Alat: Bawa alat perekam, buku catatan, dan alat tulis untuk mencatat informasi penting.

2. Etika Selama Wawancara

  • Sikap Hormat: Sapa narasumber dengan sopan dan perkenalkan diri serta tujuan wawancara.
  • Berpakaian Sopan: Kenakan pakaian yang rapi sesuai konteks wawancara.
  • Gunakan Bahasa yang Santun: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah yang berpotensi menyinggung.
  • Jangan Memotong Pembicaraan: Biarkan narasumber menyelesaikan jawabannya sebelum Anda melanjutkan pertanyaan.
  • Izin untuk Merekam: Minta izin sebelum menggunakan alat perekam atau mengambil foto.

3. Tata Cara Bertanya

  • Mulai dengan Pertanyaan Umum: Ajukan pertanyaan pembuka yang ringan, seperti latar belakang narasumber.
    Contoh: "Apa permainan tradisional favorit Anda saat kecil?"
  • Masuk ke Pertanyaan Spesifik: Setelah suasana lebih cair, ajukan pertanyaan mendalam tentang tema utama.
    Contoh: "Apa tantangan terbesar dalam melestarikan permainan tradisional di era modern?"
  • Gunakan Teknik Follow-Up: Jika jawaban narasumber menarik, tanyakan lebih lanjut untuk menggali detailnya.
    Contoh: "Bisakah Anda ceritakan lebih lanjut tentang cara komunitas Anda mengenalkan permainan ini ke generasi muda?"
  • Hindari Pertanyaan Menjurus: Jangan menyudutkan narasumber atau memaksakan opini Anda.

4. Menutup Wawancara

  • Ucapkan Terima Kasih: Berikan apresiasi kepada narasumber atas waktu dan informasinya.
  • Tanyakan Izin untuk Publikasi: Pastikan narasumber setuju jika wawancara akan dipublikasikan atau digunakan dalam proyek tertentu.
  • Berikan Kesempatan untuk Menambahkan: Tanyakan apakah ada hal lain yang ingin disampaikan narasumber.
    Contoh: "Apakah ada informasi penting lainnya yang belum sempat kami bahas?"

5. Etika Setelah Wawancara

  • Tindak Lanjut: Kirim pesan terima kasih atau follow-up kepada narasumber sebagai bentuk penghargaan.
  • Kutip dengan Akurat: Pastikan informasi yang disampaikan narasumber digunakan secara jujur dan tidak diubah konteksnya.
  • Berikan Salinan: Jika memungkinkan, bagikan hasil wawancara atau laporan kepada narasumber.

Contoh Pertanyaan Wawancara

  1. Apa saja permainan tradisional yang Anda kenal dan sering dimainkan di masa kecil?
  2. Bagaimana sejarah permainan ini dalam budaya kita?
  3. Apa manfaat atau nilai moral yang diajarkan melalui permainan ini?
  4. Apakah permainan ini masih dimainkan oleh anak-anak saat ini? Mengapa demikian?
  5. Menurut Anda, apa yang perlu dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional ini?

TUGAS INDIVIDU !!!
SOAL DITULIS DI SELEMBAR KERTAS

  1. TULISKAN NAMA KELOMPOK DAN ANGGOTA KELOMPOK BESERTA KELAS PADA BAGIAN KANAN ATAS KERTAS
  2. BUATLAH 5 PERTANYAAN UNTUK NARASUMBER YANG TERKAIT REVITALISASI PERMAINAN TRADISIONAL 
  3. PERTANYAAN DI TULIS DI KERTAS SATU LEMBAR 
  4. PERTANYAAN DI SIMPAN DAN DIBAWA PADA HARI SELASA SAAT NARASUMBER MEMAPARKAN MATERI

Comments

Popular posts from this blog

MEMBUAT POPUP CARD PERMAINAN TRADISIONAL

Popup card adalah jenis kartu kreatif yang memiliki elemen atau gambar yang muncul secara tiga dimensi (3D) saat kartu dibuka. Biasanya digunakan untuk berbagai kesempatan, seperti ulang tahun, pernikahan, ucapan terima kasih, atau perayaan lainnya. Keunikan popup card terletak pada efek kejutan yang muncul saat kartu dibuka, membuatnya lebih menarik dibandingkan kartu biasa. Bahan yang Dibutuhkan : Setiap siswa membawa: Kertas karton atau kertas tebal 3 jenis warna bebas Gunting atau cutter. Lem atau perekat. Pensil, penghapus, penggaris Buatlah POPUP Card seperti video dibawah ini Kemudian pada setiap sisinya di beri gambar print Egrang Engklek Lompat karet Gobak sodor Bakiak Lompat bambu CATATAN ! SETIAP KELOMPOK MEMBUAT 4 MACAM POPUP CARD SEPERTI VIDEO DIATAS BOLEH MENCARI REFERENSI LAIN DI YOUTUBE  SATU ANGGOTA KELOMPOK MEMBUAT VIDEO PROSES PEMBUATAN POPUP CARD KEMUDIAN DI EDIT DAN DI POST DI TIKTOK MENGGUNAKAN HASHTAG #spenskes #p5kearifanlokal #p5permainantradisional

MEMBUAT SCRAP CARD PERMAINAN TRADISIONAL

Scrap card adalah kartu kreatif yang dibuat menggunakan berbagai bahan dan elemen dekoratif, seperti potongan kertas, stiker, pita, kain, dan aksesori lainnya. Scrap card biasanya digunakan untuk memberikan sentuhan personal pada kartu ucapan, undangan, atau karya seni. Konsepnya berasal dari teknik scrapbooking , yaitu menghias halaman album atau karya seni menggunakan bahan-bahan dekoratif yang beragam. Karakteristik Scrap Card: Kreativitas Tinggi : Dibuat dengan desain unik dan personal, mencerminkan tema atau pesan yang ingin disampaikan. Material Beragam : Menggunakan bahan-bahan seperti kertas karton, kertas berpola, kain, pita, tombol, dan stiker. Dimensi : Dapat bersifat 2D atau 3D, tergantung pada dekorasi yang digunakan. Fungsi Personal dan Emosional : Cocok untuk ucapan selamat ulang tahun, ucapan terima kasih, undangan pernikahan, atau sekadar hadiah untuk seseorang. Cara Membuat Scrap Card: Persiapkan Bahan: Karton atau kertas tebal untuk dasar kartu. Gunting, lem, dan al...

MENENTUKAN JENIS DAN MACAM PERMAINAN TRADISIONAL TERKAIT REVITALISASI

BIASAKAN MEMBACA SAMPAI AHIR !!! Sebelum membahas lebih jauh tentang menentukan jenis dan macam permainan tradisionla, ada hal yang perlu dilakukan yaitu: Siswa membentuk kelompok berjumlah 5 sampai 6 anggota  Anggota Kelompok terdiri dari siswa heterogen (siswa putra & putri) Dalam 1 kelas berjumlah 6 kelompok Siswa dalam 1 kelompok duduk dikursi dengan posisi melingkar dan ada meja di tengah TUGAS INDIVIDU!!! Panduan mengerjakan: Soal dan jawaban ditulis di kertas Setiap siswa menulis dan menjawab soal Apa yang dimaksud dengan revitalisasi permainan tradisional? Permainan tradisional apa yang paling potensial untuk direvitalisasi di Indonesia? Mengapa? Bagaimana cara memodifikasi permainan tradisional agar tetap menarik bagi generasi muda tanpa menghilangkan nilai tradisionalnya? Peran apa yang dapat dimainkan oleh pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam upaya revitalisasi permainan tradisional? Bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung revitalisasi permainan t...