GAME SEBAGAI TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN KE-III
LAPORAN
KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
GAME
SEBAGAI TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK
PERTEMUAN KE-III
A. Nama Kegiatan : Pembentukan dinamika
kelompok
dengan
Permainan teka-teki
B. Rasional
:
Melatih
kecepatan berpikir peserta didik dapat dilakukan bila individu mau belajar atau
berimajinasi serta bekerjasama memaksimalkan kemampuan yang ada.
C. Tujuan
:
1. Peserta
didik dapat berkomunikasi secara efektif dengan segala keterbatasan yang ada
sehingga mampu mencapai tujuan.
2.
Kekompakan kelompok
3.
Menyelesaikan ide/kreativitas dalam
menyusun persoalan-persoalan yang ada
4. Melatih kecepatan dan ketepatan berfikir/imajinasi
bersama-sama.
D. Obyek Sasaran
: Kerjasama Peserta didik
E.
Subyek
Layanan : Siswa kelas VIIA1
F. Pelaksana Layanan
: Konselor sekolah/Guru pembimbing
sebagai fasilitator.
G. Sumber-sumber yang terlibat
: Peserta didik sebagai pengamat
H. Alat dan Bahan
:
1.
kertas
2.
Bolpen
I. Skenario teknik/Tahapan pelaksanaan
:
1. Durasi
:
20-25 menit
2. Persiapan
:
5 menit
3. Pelaksanaan
:
10 menit
4. Refleksi
:
5 menit
5. Evaluasi
:
5 menit
6.
Yang harus dilakukan fasilitator :
a.
Membentuk kelompok jumlah anggota
tiap-tiap kelompok 2
orang, Pembentukan kelompok dengan cara menunjuk anak yang berkompeten dengan
yang tidak begitu berkompeten.
b.
Membacakan atuaran permainan sebagai
berikut :
1. Peserta
diminta membentuk kelompok berjumlah masing-masing 2 orang
2. Setiap
orang dalam kelompok itu akan membentuk lingkaran.
3. Tugas peserta adalah berdiskusi dan
konsentrasi mencari jawaban-jawaban dari teka-teki yang ada dikertas
bersama-sama.
4. Peserta
hanya di beri waktu 15 menit untuk mengerjakannya.
5. Setelah
selesai, Praktikan memberi makna dan mengevaluasi game yang diadakan.
J. Proses
Pelayanan
Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 September 2011
Jam
:
09.00-09.30
Tempat
: Ruang
Bimbingan kelompok
Tahap
Kegiatan:
ARTI PENTING SOSIALISASI DALAM HIDUP KITA
Manusia itu tidak bisa lepas dengan apa yang namanya
sosialisasi dan kita harus tahu bahwa arti sosialisasi itu tidak hanya
berkomunikasi antara satu dengan yang lain, tetapi juga harus saling tolong
menolong, tenggang rasa dan saling berbagi.
Semua orang itu seharusnya tahu bahwa dia tidak selamaya
bisa hidup sendiri, suatu saat dia pasti akan membutuhkan orang lain entah itu
dalam hal apa yang kita tidak akan pernah bisa menduganya. Kita harus membuang
jauh - jauh sifat yang tidak mempunyai belas kasihan atau sifat yang tidak
mempunyai tenggang rasa antar sesama, sadarlah bahwa mereka itu adalah saudara
- saudara kita dan jika mereka tertimpa musibah maka tidak akan jauh
kemungkinan suatu saat kita juga akan tertimpa musibah tersebut, maka tolonglah
mereka yang tertimpa musibah sebagai bentuk wujud arti sosialisasi dalam diri
kita.
Janganlah kita berpikiran individualis yang merasa tidak
membutuhkan orang lain yang ada disekitar kita yang sebenarnya semua itu adalah
pikiran kekanak-kanakan, kita dan mereka adalah sama - sama mahkluk Tuhan yang
memang dikodratkan untuk saling bersosialisasi dalam wujud saling bertukar
pikiran, tolong - menolong dan saling berbagi. Oleh karena itu kita sebagai
mahkluk Tuhan yang berbakti kepadaNya jangan pernah melepas atau menghindar
dari kodrat kita yang harus saling bersosialisasi antar sesama.
Anggota
Kelompok
1.
Irfan Yusuf Tsaqif
2.
Muchammad Taufiq Kurniawan
3.
Muhammad Divo Yursal
4.
Nurrachmad Dwi Febrianto
Yogyakarta, September 2011
Praktikan Guru
Pamong
Aji Ilham Fahrurrozi Eko
Perianto, S.Pd.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda