Protokol Konseling / Konseling Individu

TUGAS
PROTOKOL KONSELING
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Individual
Dosen Pengampu : Dody Hartanto, M.Pd


Description: UAD baru 1.jpg
 







  




Disusun oleh :
1.       Leni Setianingrum        (09001175)
2.       Budi Sulistiono             (09001178)
BK / VC / Kelompok K





Program Studi Bimbingan dan Konseling
FAkultas Keguruan dan Ilmu PEndidikan
Universitas Ahmad DAHlan
Yogyakarta
2012
PROTOKOL KONSELING

1.    Identitas Klien :
a)    Nama                 : Konseli
b)   Jenis Kelamin    : L / P
c)    Sekolah              : SMA Negeri 1 Harapan Bangsa
d)   Kelas                  : X C
e)    Agama               : Islam
f)    Alamat               : Umbulharjo – Yogyakarta

2.    Latar belakang :
a)   Akademik         : Penurunan prestasi belajar sesuai dengan informasi dari wali kelas dan konseli
b)   Sosial                 :  Dijauhi oleh teman-temanya karena prilaku buruknya
c)    Keluarga            : -

3.    Gejala yang nampak :
a)    Sering tidak masuk sekolah
b)   Menyendiri di ruang kelas
c)    Tidak banyak teman bermain
d)   Suka marah-marah di kelas

4.    Keluhan yang dialami :
Konseli merasa dijauhi oleh teman-temanya dan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun

5.    Masalah yang sebenarnya :
Dijauhi oleh teman-teman karena prilaku buruknya yang suka pilih-pilih teman dan suka menyuruh-nyuruh temanya dan tidak ada yang boleh menolak instuksinya.

6.    Pendekatan yang digunakan :
a)    Nama pendekatan : Behavioral Counseling
b)   Alasan penggunaan pendekatan :
Karena masalah yang dialami oleh konseli merupakan masalah tingkah laku dan konseli menginginkan ada perubahan yang baik pada dirinya.
c)     Teknik yang digunakan :
1)   Reward
2)   Desensitisation
3)   Modeling
4)   Kontrak

7.    Tujuan Konseling :
Dalam proses konseling yang ada saat ini dibuat agar konseli dapat benar-benar merubah prilakunya agar lebih baik lagi, sehingga akan memiliki banyak teman dan akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.

8.    Rekaman Wawancara Konseling :

NO.

PERCAKAPAN
KETERAMPILAN / TEKNIK
1.
Ki    : Assalamualaikum...
Ko : Waalaikumsalam... Silahkan masuk mas/mba (tersenyum), mari silahkan duduk.

2.
Ki : Terimakasih pak/bu. Sebelumnya apakah saya mengganggu waktu bapak/ibu?
Ko : Ohh tidak sama sekali mas/mba. Justru bapak/ibu senang berjumpa dengan mas/mba. Ini dengan mas Budi/mba Leni kan?
Membuka percakapan/open invitation to talk
3.
Ki : Iya pak/bu benar.
Ko : Bagaimana kabarnya mas Budi/mba Leni?

4.


Ki : Alhamdulillah baik pak/bu.
Ko : Sedang ada kesibukan apa saat ini selain sekolah?


5.
Ki : Rasanya tidak ada pak/bu.
Ko : Lalu bagaimana dengan sekolahnya?

6.
Ki : Masih lancar sih pak/bu,tapi......
Ko : Tapi kenapa mas/mba?

7.



Ki : Sebenarnya tujuan saya menemui bapak/ibu yaitu ingin sharing dan berkonsultasi tentang masalah saya.
Ko : Coba diceritakan kepada bapak/ibu.

8.
Ki : Jadi begini pak/bu, akhir-akhir ini prestasi belajar saya menurun.
Ko : Kenapa bisa seperti itu?

9.
Ki : Saya juga tidak tahu pak/bu. Saya merasa ada yang aneh dengan diri saya.
Ko : Bapak/ibu belum memahami maksud dari mas Budi/mba Leni. Bisa dijelaskan lebih lanjut.

10.
Ki : Nah itu pak/bu saya juga bingung sendiri soalnya akhir-akhir ini teman-teman kelas saya menjauhi saya.
Ko : Jadi mas/mba merasa ada yang aneh dalam diri mas/mba, kemudian mas/mba juga merasa dijauhi oleh teman-teman kelas?



Paraprase
11.
Ki : Iya pak/bu benar seperti itu.
Ko : Terus selama ini cara bergaul mas/mba dengan teman-teman kelas bagaimana?

12.
Ki : Menurut saya cara bergaul saya biasa saja pak/bu tidak neko-neko. Tapi saya tipikal orang yang selalu hati-hati dalam memilih teman.
Ko : Hati-hati yang seperti apa?

13.
Ki : Ya.... yang namanya hati-hati berarti harus melihat orangnya terlebih dahulu, dari sifatnya, penampilannya.
Ko : Iya benar sekali. Memangnya kriteria orang yang seperti yang dijadikan sebagai teman?

14.
Ki : Yang baik, sederhana, gampang diatur, gampang disuruh-suruh, intinya nurut sama saya lah pak/bu.
Ko : Jadi menurut mas Budi/mba Leni kriteria teman yang baik seperti itu ya? Tadi kan mas/mba mengatakan bahwa orang yang menjadi teman mas/mba itu adalah orang yang baik, sederhana, gampang diatur, gampang disuruh-suruh, intinya nurut sama mas Budi/mba Leni.
Lalu hal tersebut diterapkan pada teman-temanmu yang sekarang?

15.



Ki : Iya pak/bu. Saya suka menyuruh-nyuruh teman-teman dan mereka tidak boleh menolak apa yang saya instruksikan.
Ko : Berarti intinya mas Budi/mba Leni merasa lebih baik dari mereka ?

16.



Ki  : Iya pak/bu benar sekali.
Tapi saya juga merasa sedih pak/bu karena saya dijauhi oleh teman-teman, terkadang juga saya malas berangkat sekolah.
Ko : Dan itu berpengaruh terhadap prestasi belajar mas/mba seperti yang diungkapkan diawal tadi. Bukan begitu?

17.
Ki : Iya pa/bu benar sekali (mengangguk).
Ko : Lalu hal apa saja yang sudah mas/mba lakukan untuk mengatasi hal itu?

18.
Ki : Saat ini belum pak/bu. Tapi saya ingin sekali merubah perilaku jelek saya itu, agar saya disukai oleh teman-teman saya dan saya lebih memiliki banyak teman sehingga saya bisa berkonsentrasi dalam belajar agar prestasi saya lebih meningkat lagi.
Ko : Bagus sekali jika mas Budi/mba Leni mempunyai keinginan seperti itu. Dan menurut bapak/ibu jika hal itu bisa dilakukan akan memberikan perubahan yang positif pada diri mas/mba.






Reward
19.
Ki : Lalu saya harus bagaimana pak/bu? Saya bingung (konseli tertunduk dan terlihar sangat tegang)
Ko : Apa yang membuat mas/mba bingung?

20.
Ki : Saya takut jika saya tidak bisa berubah, saya tidak mempunyai teman lagi.
Ko : Iya bapak/ibu cukup memahami dengan apa yang mas/mba takutkan, adanya keinginan untuk merubah diri mas/mba untuk menjadi lebih baik itu merupakan suatu point positif yang mas/mba miliki, karena tidak banyak orang yang menyadari akan hal seperti itu.


Reward
21.
Ki : Iya pak/bu benar sekali.
Saya merasa saya adalah orang yang paling jahat didunia ini. Saya jahat pak, saya jahat
(konseli tetunduk dan merasa sangat menyesal)
Ko : Nak... menurut bapak/ibu itu merupakan anggapan yang tidak benar, sekarang tenangkan dirimu lihat bapak/ibu, tarik nafas dalam-dalam lalu tahan sejenak, kemudian keluarkan lewat mulut, ulangi selama 3x.
Sekarang pejamkan mata lalu hilangkan semua hal-hal yang mengganggu pikiran, kemudian triakan dalam hati dengan kata “SAYA TIDAK JAHAT !!!” dan “SAYA INGIN LEBIH BAIK” (secara terus menerus dengan intonasi semakin pelan)
Sampai mas/mba merasa lebih rilex. Apabila mas/mba sudah merasa rilex kemudia bukalah mata perlahan. ( Konseli sudah membuka matanya kembali )










Desensitisation

22.
Ko : Sekarang bagaimana perasaan mas/mba ? apakah sudah sedikit rilex ?
Ki : iya pak/bu sudah.

23.
Ko : Baik, jika mas/mba sudah merasa rilex dan tenang , mari kita lanjutkan ke topik permasalahan tadi .
Ki : Iya pak.

24
Ko : Tadi mas/mba menyatakan bahwa takut tidak mempunyai teman lagi karena perilaku mas/mba yang seperti itu. Sekarang bapak/ibu mau bertanya apakah mas budi/mba leni sudah punya pacar?
Ki : Belum pak/bu.

25
Ko : Ada seseorang yang mas/mba suka?
Ki : bagaimana yah pak/bu , iya pak/bu ada.

26
Ko : Namanya siapa? Kalau mas/ mba malu menyebutkanya  nama disamarkan juga tidak apa-apa..
Ki : Disamarkan saja pak/bu, namanya “X”.

27
Ko : Baik, untuk menggambarkan perlakuanmu terhadap teman-teman, mari kita bermain peran. Coba kita praktek agar mas/mba dapat merasakan apa yang temanmu rasakan. Ini hanya sebuah gambaran agar mas/mba bisa merasakan sesuatu.
Ki : Praktek bagaimana Pak/Bu?

28
Ko  : Jadi seperti ini , sekarang anggap ruangan bapak/ibu ini adalah rumah X, dan mas/mba ingin bermain ke rumah X, lalu bayangkan bahwa bapak/ibu sebagai X, sosok yang mas/mba kagumi, dan bapak/ibu hanya ingin mas/mba berperan sewajarnya seperti saat mas/mba bermain ke rumah orang yang mas/mba kagumi. Bapak rasa mas/mba bisa berperan seperti itu, bisa?
Ki : Iya pak saya coba.
Modeling / Bermain peran
29
Ko : Baik, kita mulai dari luar, saat mas/mba baru datang dan mencoba mengetuk pintu, nanti apapun yang bapak/ibu lakukan berlakulah seperti wajarnya mas/mba bertamu ke rumah orang yang mas/mba kagumi. Setuju?
Ki : Baik pak.

30.
(Konselor dan konseli memainkan peran tersebut)
(Konseli datang ke rumah X, dan mengetuk pintu ) seraya berucap salam :
Ki : Assalamu’alaikum...
X : Wa’alaikumussalam... Eh kamu ( dengan muka musam )
Ki : Bolehkah saya masuk ?
X : Emmm...bagaimana yah, sebenarnya saya ada acara , tapi baiklah silahkan masuk. Duduk dulu dikursi situ.
Ki : Iya terimakasih .
X : Maaf ada perlu apa yah kamu kesini, ada penting atau ga?
Ki : Hehe.... pengin main saja ke rumahmu
X : Oh begitu yah? wah kebetulan banget kamu kesini , ini kan saya mau pergi ada acara, jadi tolong yah… kerjain PR’ku sampai selesai tapi kamu saya tinggal dulu, terus saya kan nanti siang ada acara lagi, tapi baju saya belum disetrika, kamu mau kan yetrikain bajuku? Ohh iya satu lagi pintunya jangan lupa di kunci. Ya udah saya tinggal dulu yah?
Ki  : (Konseli terlihat sangat sedih dan terlihat memiliki penyesalan yang sangat besar )
PERAN DILAKUKAN 2X dengan karakter kebalikannya ( pada peran kedua menggunakan  peran yang positif )
( peran selesai)
Modeling/ Bermain peran
31.
Ko : Bagaimana perasaan mas/mba jika diposisikan seperti pada peran diawal dan peran kedua barusan?
Ki : Iya ya pak/bu, pasti saya akan merasa sangat sedih dan sakit hati. Dan pada peran yang kedua saya sangat merasa senang.

32.
Ko : Mas/ mba sudah mengetahui bagaimana rasanya jika diperlakukan seperti itu. Apakah mas/mba masih mau mengulangi perbuatan tersebut?
Ki : Tidak pak/bu.

33.
Ko : Baik,  berarti mas/mba memiliki niat untuk berubah kan?
Ki   : Iya pak/bu

34.
Ko : Baik, Bagaimana jika niatan tersebut diperkuat kita dengan mengadakan kontrak.
Ki : Kontrak apa pak/bu?

35.
Ko : Begini... kontrak tersebut berisi janji bahwa mas/mba tidak akan mengulangi lagi perbuatan mas/mba yang sering memilih-milih teman dan sering mengatur orang lain, dan jika mas/mba melakukan perbuatan tersebut, mas/mba akan mendapat hukuman .
Ki : Iya pak/bu saya setuju, tapi bagaimana isi kontraknya pak/bu?
Kontrak
36.












Ko : Sekarang mas/mba maunya bagaimana apakah bapak/ibu yang menentukan kontraknya tetapi dengan syarat mas/mba harus mau mengikuti ? atau ingin menentukan sendiri?
Ki : Emmm.... (terlihat berpikir)
Begini saja pak/bu, jika saya melakukan atau masih berperilaku seperti itu terhadap teman – teman maka saya akan menulis nama saya dan ungkapan kata maaf kepada teman yang saya perlakukan seperti itu, kemudian saya gantungkan di leher dan keliling ke semua ruang kelas di sekolah.






Kontrak
37.
Ko : Apakah mas/mba yakin dengan hal itu?
Ki : Iya pak/bu, itu komitmen saya untuk berubah kearah yang lebih baik, semoga dengan saya berubah maka prestasi belajar saya juga akan lebih baik.

38.
Ko : Baik itu pasti mas/mba, pasti prestasi juga akan lebih baik , kemudian untuk mendukung dan melancarkan komitmen mas/mba, bapak/ibu akan menuliskan kontrak kita besrta sanksinya di lembar kontrak yang sudah bapak siapkan , yang kemudian akan ditanda tangani oleh bapak/ibu dan mas/mba, apakah mas/mba setuju ?
Ki  : iya pak sangat setuju.
(penulisan kontrak bersama beserta penandatanganan kontrak )

39.
Ko : Kontrak sudah kita buat, kemudian bapak/ibu sangat bangga sekali dengan komitmen dari mas/mba  tersebut, artinya mas/mba benar-benar serius dengan hal ini. Kemudian apakah itu merupakan keputusan yang terbaik uintuk saat ini ?
Ki : Iya pak , saya merasa itu yang terbaik dan itu yang harus saya lakukan.

40.
Ko : Bapak/ibu berharap bertemu kembali dengan mas /mba dengan melihat perubahan yang sesuai dengan apa yang telah diinginkan oleh mas/mba yaitu perilaku yang lebih baik.
Ki : Iya pak saya berjanji dan berusaha. Baik pak/bu , terimakasih atas bantuan bapak/ibu, karena bapak/ibu telah meluangkan waktu untuk saya dan membantu saya memecahkan permasalahan saya .

41.
Ko : Iya mas/mba sama – sama, jika  mas/mba memerlukan bantuan bapak/ibu, jangan sungkan – sungkan untuk datang kesini lagi bertemu dengan bapak/ibu.
Ki : Iya pak/bu.
Terima kasih sudah mau membantu saya, pasti saya akan datang kesini lagi. Ya  sudah pak/bu  saya permisi dulu, Assalamu’alaikum.
Ko “ Wa’alaikumsalam.



Comments

Popular posts from this blog

Lirik lagu Cilacap Bercahaya

ASESMEN DIAGNOSTIK P5 - KEARIFAN LOKAL

Sosialaisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila