MULTIPLE INTELLIGENCE INVENTORY

Multiple IntelligenCE Inventory
( Oleh  Drs. Mastur, Kons. )

Multiple Intelligence Inventory adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan gambaran kemampuan yang diasumsikan sebagai potensi atau bakat yang dimiliki oleh individu. Multiple Intelligence Inventory digunakan untuk mengungkap potensi atau bakat yang dimiliki oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk pengutaraan ungkapan diri pribadi yang ia rasakan.
   Dengan memperhatikan ruang lingkup dan kondisi kehidupan pada umumnya maka Multiple Intelligence Inventory item soalnya terdiri dari 80 butir pernyataan dan terbagi dalam 8 bidang potensi atau bakat.
8 ( delapan ) bidang potensi atau bakat yang diungkap dalam Multiple Intellegen Inventory ini adalah :
·        Linguistik  ( L )
·        Matematik  ( M )
·        Space ( K )
·        Kinestik Motorik ( K )
·        Natural  ( N )
·        Musik  (  M  )
·        Inter personal  ( I e )
·        Intra Personal  ( I a )


Fungsi dari Multiple Intelligence Inventory
a.         Untuk mensistimatisasi jenis Kemampuan / kecenderungan bakat yang dimiliki individu agar memudahkan analisa dan sintesa dengan data yang diperoleh dengan cara/alat lain.
b.         Untuk menyusun program pelayanan konseling agar sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa.

Cara Pengerjaan Multiple Intelligence Inventory
a.   Responden diminta menuliskan identitasnya secara lengkap sesuai format isian yang disediakan dalam lembar jawab Multiple Intelligence Inventory.
b.   Responden dipersilahkan membaca item-item yang di dalamnya berisi pernyataan-pernyataan yang mengandung gambaran kemampuan atau kecenderungan bakat yang dimiliki oleh individu.
c.   Responden diminta memberi tanda  silang ( X ) pada jawaban yang sesuai, dengan pilihan jawaban :
      - STM       : Sangat Tidak Menggambarkan Diri Saya
      - SM         : Sedikit Menggambarkan Diri Saya
      - AM        : Agak Menggambarkan Diri Saya
      - M           : Menggambarkan Diri Saya
      - BM         : Banyak Menggambarkan Diri Saya
d.   Memotivasi responden agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan memberikan jaminan kerahasiaan akan semua jawabannya
e.   Menginformasikan bahwa hasil Multiple Intellegen Inventory akan dijadikan acuan dalam memberikan layanan (bantuan) pada responden.
f.    Waktu yang diberikan pada responden kurang lebih 60 menit ( 1 jam).

Pengolahan Hasil
Pengolahan Instrumen Multiple Intelligen Inventory hampir sama dengan Instrumen Aum. Prosedur penyekoran dan pengolahan Multiple Intelligen Inventory menggunakan langkah-langkah  sebagai berikut :
a.   Siapkan lembar jawaban Multiple Intelligen Inventory yang akan diolah.
b.   Mengoreksi dan memberi skore setiap jawaban responden, dengan ketentuan :
           - Jawaban STM diberi skore 1
- Jawaban SM diberi skore 2
- Jawaban AM diberi skore 3
- Jawaban M diberi skore 4
- Jawaban BM diberi skore 5
c.   Setelah semua jawaban tersekor, berikutnya adalah menjumlahkan skore untuk setiap bidang bakat/potensi.
d.   Langkah berikutnya menjumlahkan semua perolehan skore untuk semua bidang..
e.   Memprosentasi perolehan skore setiap responden untuk masing-masing bidang dengan rumus :
                  
N       : Jumlah skore bidang
m       : Total skore semua bidang
Penyampaian Hasil
Hasil dari pengolahan Instrumentasi perlu disampaikan kepada fihak-fihak yang terkait secara langsung dengan responden. Dalam penyampaian hasil instrumentasi ini tetap harus menjaga kerahasiaan, tidak boleh disampaikan/diumumkan secara terbuka dan dijadikan pembicataan umum.
Dalam forum khusus, hasil instrumentasi dapat dijadikan topik bahasan/diskusi, namun tetap harus menjaga kerahasiaan responden (tidak menyebut nama responden).
. Dari keseluruhan penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi ini hasil yang diperoleh disampaikan kepada masing-masing responden, dalam bentuk Profil Individual, sedangkan kepada Guru bimbingan dan konseling/Kepala Sekolah diberikan Data rekap dan data pendukung lainnya, sebagai bahan untuk pemberian layanan lebih lanjut.
Penyampaian hasil instrumentasi kepada masing-masing responden akan lebih baik apabila disampiakan secara individual, sehingga konselor dapat berkomunikasi dan menjelaskan isi dari laporan hasil instrumentasi yang akan diberikan dalam bentuk format individual, dan sekaligus bagi siswa yang memiliki permasalahan dapat diberikan penjelasan untuk langkah-langkah tindak lanjut berikutnya


IMPLIKASI HASIL APLIKASI INSTRUMENTASI DALAM PELAYANAN KONSELING
Hasil Aplikasi Instrumentasi pada hakekatnya dapat diaplikasikan dalam seluruh spektrum kegiatan pelayanan konseling, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian dan pengembangannya. Bahkan memungkinkan kegiatan Aplikasi Instrumentasi ini merupakan langkah yang menentukan dalam penentuan pemberian layanan konseling
Secara umum Implikasi hasil Aplikasi Instrumentasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.      Perencanaan Program Konseling.
Penyusunan program layanan konseling di sekolah, baik program tahunan maupun semesteran seharusnya didasarkan pada data tentang variasi masalah siswa, hasil ulangan/ujian, bakat dan minat serta kecenderungan siswa, dan data lainnya yang kesemuanya terkumpul dalam kegiatan Need Assessment..
Hasil Aplikasi Instrumentasi secara jelas telah menunjukkan berbagai data  yang menyangkut kondisi responden, maka akan ditemuka Need Assessment sebagai dasar penyusunan/perencanaan Program Konseling. Dengan data yang lengkap dari Aplikasi Instrumentasi ini dapat dirumuskan Program Konseling secara menyeluruh, untuk setiap kelas, dengan mengacu kepada kebutuhan siswa, baik perorangan maupun kelompok. Pada intinya untuk berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling direncanakan berdasarkan data hasil Need Assessment.

2.      Penetapan Peseta Layanan
Berdasarkan data hasil instrumentasi, Konselor dapat menetapkan individu yang perlu mendapat layanan konseling, baik layanan dengan format klasikal, kelompok maupun individual. Kegiatan dengan format lapangan dan “politik” bagi klien tertentupun dapat direncanakan oleh Konselor dengan mendasarkan pada hasil Aplikasi Instrumentasi ini.
3.      Sebagai Isi Layanan
Data yang terungkap dari penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi ini dapat pula menjadi isi dari layanan konseling.Hal ini disebabkan karena dalam penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi khususnya yang mengungkap tentang hubungan sosial (sosiogram), inteligensi, bakat dan minat dapat dijadikan sebagai isi layanan  Untuk hal ini diperlukan  kecermatan Konselor dalam melihat relevansi antara hasil Aplikasi Instrumentasi dengan kebutuhan Klien dan menggunakannya secara tepat, dengan senantiasa menerapkan asas kerahasiaan sebagaimana mestinya.
4.      Tindak lanjut Layanan
Hasil instrumentasi, khususnya hasil evaluasi (laiseg, laijapen dan laijapang) dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klien. Kecermatan Konselor terhadap kesesuaian antara hasil evaluasi dan upaya tindak lanjutnya sangat diperlukan.
5.      Pengembangan.
Dalam upaya pengembangan layanan konseling, dasar utama yang diperlukan adalah data yang akurat dan handal. Dalam hal ini, data hasil Aplikasi Instrumentasi dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang pengembangan program pelayanan konseling dalam jangka panjang. Dalam hal ini diperlukan berbagai instrumentasi yang komprehensip, dari berbagai kelompok responden dalam jangka waktu yang relatif memadai. Dengan data gabungan tersebut, akan nampak arah pokok yang dapat dijadikan arah dan garis besar pengembangan layanan konseling.
Secara khusus, penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi MULTIPLE INTELLEGEN INVENTORY yang telah dilaksanakan, implikasinya dalam layanan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut :
Setelah pengolahan data angket Multiple Intelligence Inventory ini akan diperoleh suatu gambaran yang berkaitan dengan kemampuan atau kecenderungan bakat yang dimiliki responden, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam merencanakan layanan Konseling yang akan diberikan pada responden. Untuk lingkup dunia usaha dan industri hasil Multiple Intelligen Inventory dapat juga dijadikan dasar untuk penempatan karyawan ke dalam bagian kerja yang tepat serta job deskripsion yang sesuai.
Untuk lingkup lembaga pendidikan / sekolah, dengan mengetahui gambaran potensi/bakat yang dimiliki para stafnya seorang pimpinan / kepala sekolah akan lebih mudah dan tepat dalam memberikan tugas-tugas tambahan kepada stafnya, di samping tugas pokoknya mengajar. Sebagai contoh : Seorang guru yang memiliki tingkat potensi/bakat numeric cukup tinggi, akan lebih tepat bila diberi tugas tambahan yang berkaitan dengan masalah keuangan. Seorang guru yang memiliki tingkat potensi/bakat linguistik cukup tinggi, akan lebih tepat bila diberi tugas tambahan yang berkaitan dengan masalah kehumasan, dan lain-lain.


Comments

Popular posts from this blog

Lirik lagu Cilacap Bercahaya

ASESMEN DIAGNOSTIK P5 - KEARIFAN LOKAL

Sosialaisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila