PERENCANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
PERENCANAAN
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
No. : 1
Nama : Fitri oktafia, s.Pd, Kons
NIP : 197310232005012004
Sekolah ; SMPN. 3 Bukittinggi
A. Jenis kegiatan :
Layanan bimbingan kelompok
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Standar Kompetensi : Memahami cara mengikuti ujian dengan baik
D. Kompetensi :
Mempersiapkan diri untuk ujian
E. Tujuan :
Agar peserta didik memahami menyontek adalah
perbuatan yang tidak baik dan tidak melakukannya
tata
tertib sekolah
F. Sasaran :
Peserta didik kelas IX
G. Tenik :
Diskusi Kelompok
H. Eksperien :
1. Tahap Pembentukan
2. Peralihan
3. Kegiatan
4. Pengakhiran
I. Identifikasi :
Refleksi tahap satu untuk mengukur kemampuan
konselor dalam mengajukan pertanyaaan agar peserta kelompok dapat mengemukakan
pengetahuan dan pengelaman serta pandangannya terhadap topik yang dibahas
J. Analisis
Refleksi tahap dua untuk mengukur kemampuan
konselor dalam mengajukan pertanyaaan agar peserta kelompok dapat memikirkan
dan mencari beberapa jalan untuk pemecahan masalah
K. Generalisasi
Refleksi tahap tiga untuk mengukur kemampuan konselor dalam
mengajukan pertanyaaan agar peserta kelompok dapat membuat rencana yang akan
dilakukan sesuai dengan topik yang di bahas.
Bukittinggi 23 Oktober
2009
Mengetahui Konselor
Kepala SMPN 3 Bukittinggi
Drs. Khairul Basri M.Pd. Fitri Oktafia, S.Pd,
Kons
NIP : 196308271980012005 NIP: 197310232005012004
SKENARIO BIMBINGAN KELOMPOK
Tahap pembentukan
PK :
Assalamualaikum Wr. Wb.
Peserta :
Walaikum salam Wr.Wb
PK :
Bagaimana khabar ananda sekalian?
Peserta :
Alhamdulillah baik bu.
PK :
Syukurlah kalau begitu. Ananda sekalian terimasih ananda dapat
hadir untuk
mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi
kita semua. Amin
Peserta :
Semoga demikian bu, Amin
PK :
Nah sekarang ibu akan menjelaskan kepada ananda bahwa hari
ini kita akan melaksanakan bimbingan
kelompok. Siapa yang
sudah tahu apa
itu bimbingan kelompok ?
Peserta : Tahu bu
PK :
Kalau tahu coba sebutkan apa itu bimbingan kelompok?
Peserta :
Membahasa masalah dalam kelompok bu
PK :
ya, siapa yang mau menambahkan
Peserta :
Bantuan yang diberikan guru pembimbing terhadap kelompok
dengan menggunakan keaktifan anggota kelompok
bu
PK : OK ananda sekalian, kita coba menggabungkan
pendapat teman ananda tadi ya. Bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis
layanan yang ada dalam layanan konseling. Bimbingan kelompok ini merupakan bantuan
yang diberikan oleh guru pembimbing kepada peserta kelompok dengan memanfaatkan
dinamika kelompok. Gimana, bisa dipahami?
Peserta ;
Dinamika kelompok itu apa maksudnya bu ?
PK : Ayo siapa yang bisa membantu
menjawabnya ?
Peserta : Diam
PK : Dinamika kelompok itu maksudnya
kegiatan yang hidup dan berkembang dalam kelompok dengan ditandai adanya
diantara ananda nantinya dalam membahas topik yang ibu kemukakan dengan saling mengungkapkan pendapat, dan ada yang
bertanya
Peserta : Apa kita semua harus
berbicara nantinya bu ?
PK : Tentu ananda. Ananda nantinya akan
terlibat aktif, baik dalam memperhatikan mendengar dan memahami topik yang kita
bahas agar bisa membahas topik ini dengan baik nantinya.
Peserta : O.... begitu Bu
PK ; Ia.ananda sekalian sebelum kita
membahas topik bimbingan ibu perlu mempertegaskan kepada ananda bahwa dalam
bimbingan kelompok ini ada asas yang perlu ditaati seperti asas kesukarelaan
karena kalau ananda dengan sukarela mau mengikuti kegiatan ini dapat mendukung
asas, terbukaan, dimana ananda mau terbuka untuk menyampaikan pendapat ananda.
Dan yang lebih pentingnya adalah asaskerahasiaan. Di sini kita semua wajib
untuk mengaja segala kerasiaan dan tidak boleh membuka rahasia ini diluar
kegiatan bimbingan kelompok. Bagaimana ? Ananda bisa memeng kerahasiaan itu ?
Peserta : Insya allah Bu
PK : Ananda sekalian, karena ananda yang
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok ini berasal dari kelas yang berbeda. Alangkah
baiknya kita saling memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kita boleh bertanya
lebih dalam tentang anggota kelompok yang memperkenalkan diri. Untuk itu ibu
akan memperkenalkan terlebih dahulu tentang diri ibu kemudian ananda secara
bergantian juga memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan peserta kelompok
Peserta : ( Semua saling
memperkenalkan diri)
PK : Ananda sekalian untuk lebih
memudahkan kita mengenal nama teman kita,
marilah kita kita lakukan suatu permainan yaitu ”Rangkaian nama”.
Caranya kita akan menyebutkan nama kita dan diikuti oleh teman kita dengan cara
menyebutkan nama teman sebelumnya terlebih dahulu, kemudian baru menyebutkan
namanya. Begitu seterusnya. Bisa dicobakan ?
Peserta : Dicoba dulu bu.
Tahap Peralihan
PK : Ananda sekalian mudah-mudahan dengan
permaianan ini kita semakin kenal dan semakin akrab.
Tahap Kegiatan
PK : Ananda sekalian, sepertinya kita akan
mulai melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok. Perlu ibu ingatkan kembali agar ananda terlibat
aktif nantinya dalam kegiatan ini. Topik ini kita bahas sebaik-baiknya
nantinya. Apakah ananda sudah memiliki kesiapan untuk mengikutinya ?
Peserta : Sudah Bu
Tahap Kegiatan :
PK : Ananda sekalian dalam bimbingan kelompok ada dua bentuk
topik bentuk yaitu topik bebas yaitu topik yang ditentukan oleh
peserta kelompok, dan topik tugas yaitu topik yang ditentukan
oleh pimpinan kelompok yaitu dari ibu sendiri. Untuk
kesempatan ini topik yang akan kita gunakan adalah topik
tugas. Bisa
disepakati?
Peserta :
Sepakat Bu.....
PK : OK,
Ananda sekalian sebagaimana kita dengar dan kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari sering kali terjadi contek-mencontek
dalam ujian. Semoga di sekolah kita ini tidak demikian.
Peserta : Ada yang Tertawa dan ada tersenyum
PK :
Sekarang mari kita bahas secara mendalam tentang ”Mencontek
dalam
ujian”. Apa saja yang anada ketahui tentang mencontek
dalam ujian. Mulai
dari apa itu mencontek, mengapa harus
mencontek, akibat mencontek dan apa usaha yang dapat
dilakukan agar tidak terbiasa mencontek dalam ujian. Silahkan
ananda tanggapi topik ini.
Peserta :
(sambil mengangkat tangan ) Saya coba berpendapat ya bu. Kalau
menurut saya mencontek itu menyalin jawaban teman bu
PK : Ya,
bagus, ada yang menambahkan ?
Peserta : Kalau menurut saya mencontek itu adalah suatu
tindakan yang
dilakukan oleh peserta didik dalam ujian
yaitu dengan meniru dan
menyalin jawaban teman untuk jawaban ujiannya
PK :
Iya, semakin bagus jawabannya. Nah sekarang apa kira-kira
faktor penyebab timbulnya perilaku mencontok
dalam ujian ?
Peserta :
Kurang belajar bu.
PK : Ya,
apalagi ?
Peserta :
Lupa-lupa ingat yang sudah dipelajari jadi takutnya salah
Jadi salah menjawabnya makanya nyontek bu
PK : Ayo
apalagi ?
Peserta :
Kurang mengerti pelajarannya buk, apalagi kalau ada rumus-
Rumusnya
PK :
Apalagi ?
Peserta :
Malas , lagian bikin pusing kepala !
PK :
Maksudnya ?
Peserta : Ya, habis pelajarannya sulit-sulit dari pada
pusing mendingan
nonton TV atau sms an kan lebih asyik.
Peserta : Mumpung ada kesempatan kenapa tidak
dimanfaatkan sebaik-
baaiknya . jarang guru
yang kiler-kiler lo bu. Kalau kiler nga
bakan jadi tu nyonteknya
Peserta :
(Tertawa ) ha ha ha hu........
PK : Ok,
kita sudah tahu faktor penyebabnya. Sekarang mari kita
bahas apa akibatnya kalau mencontek?
Peserta : Nga
ada ruginya bu, untung malahan. Nilainya kan jadi bagus
PK : Oh
ya ....!
Peserta : Iya
bu, yang belajar aja belum tentu dapat nilai bagus. Tuh
contohnya kakak ku. Rajin belajar sering diam di kamar dan lupa
makan, ternyata hasil
belajarnya biasa-biasa saja. Malahan ada
pelajarannya satu yang tidak tuntas.
PK :
Begitu. Ada lagi yang berpendapat ?
Peserta ; Iya
bu, untuk sementara mencontek itu pahlawan untuk sukses
PK :
setelah itu, bagaimana sengan kemampuan / dampaknya terhadap
penguasaan pelajaran ?
Peserta : Nah,
itu dia buk, kalau berbicara tentang kemampuan, itu dia
Masalahnya. Udah jelas kemampuannya tidak akan lebih baik.
PK :
Kalau ditinjau dari segi keyakinan agama , boleh nga nyontek ?
Peserta ; Ya
nga lah bu
PK :
Jadi apa sebenarnya akibat kalau menyontek dalam ujian
Peserta :
Tidak konsentasi karena sering diganggu teman yang minta
Contekkan dan merugi karena nilai orang yang mencontek lebih
tinggi dari orang yang memberikan contekan
Peserta :
timbul kebodohan dan tumbuh kebiasaan sebagai orang yang
Munafik.
PK :
Berarti perilaku mencontek itu tidak baik. Tidak hanya bagi orang
yang menyontek akan tetapi
bagi orang yang memberi contekan
Peserta ;
Benar bu.
PK :
Sekarang apa langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk tidak
mencontek dalam ujian :
Peserta :
Berniat untuk belajar dengan sungguh-sungguh
PK : Ya
Peserta :
Sediakan waktu luang untuk belajar
Apalagi ?
Peserta ; Buat
jadwal belajar dan patuhi itu
PK :
Apalagi
Peserta :
Belajar dengan sering walaupun dengan waktu yang tidak lama
PK : Bagus,
semua ananda sudah mengemukakan pendapatnya. Ibu
sangat bangga dengan semanagat dan sikap proaktif yang ananda.
Sekarang apa masih ada yang ingin mengemukakan pendapatnya?
Peserta :
(Saling melirik) Sudah Bu sepertinya sudah cukup.
PK : OK,
Ananda tentu sudah tahu dan memahami bahwa
menyontek dalam ujian itu adalah perbuatan yang tidak baik dan
merugikan. Mudah-mudahan mulai hari ini anada
sudah dapat
menentukan sikap itu tidak mencontek.
PK :
Ananda sekalian untuk mencairkan ketegangan pikiran kita dalam
diskusi ini bagaimana
kalau kita melakukan permainan ?
Peserta : Ayo
bu.....
PK. :
Permainannya menyebutkan bunyi suara binatang yang salah
diminta untuk menampilkan kebolehannya
Peserta :
Melakukan permaianan
.
Tahap Pengakhiran
PK :
Ananda sekalian kita akan mengakhiri kegiatan kita ini, sebelum
kegiatan
ini diakhiri ibu ingin tahu bagaimana kesan-kesan ananda
terhadap semua kegiatan yang kita
lakukan tadi?
Ibah :
Saya senang sekali, karena baru sekali ini saya belajar lebih aktif
untuk mengemukakan pendapat
Sundari : Saya
juga senang bu, kegiatannya sangat membuka wawasan dan
saya dapat penyegaran juga dengan permainan
Endang : Saya
juga senang bu
Riri :
Saya senang karena ini sering terjadi di kelas mudah-mudahan
kita tidak nyontek lagi dalam ujian
Siti :
Senang bu, topik yang dibahas sangat menarik dan nyata terjadi
dalam kehidupan kita
PK :
Ananda sekalian, apakah kegiatan ini akan kita lanjutkan ?
Ety :
Boleh bu, tapi jangan dalam waktu dekat ini
PK :
Kapan kira-kira kita laksanakan lagi ?
Yanti :
Bagaimana kalau hari Minggu depan lagi bu karena selain hari
minggu sepsertinya sulit bagi kami untuk dapat melakukan
kegiatan ini
Ibah :
Saya setuju dengan pendapat Yanti, karena minggu besok ada
praktek kita akan mempersiapkan diri dulu untuk mengikuti ujian
praktek
PK : Bagaimana, yang lainnya. Setuju hari Minggu kita lanjutkan
kegiatan ini ?
Riri :
Setuju Bu...
PK :
Ananda sekalian, terima kasih atas keikut sertaan ananda. Agar
kegiatan yang telah dilakukan diberkati oleh Allah marilah kita
berdoa bersama-sama.
Peserta :
Berdoa bersama Alhamdulillah
PK :
Sebelum kita berpisah marilah kita bersalam-salaman sambil
menyanyikan lagu sayonara
--------------------------oooooooooooooooooooooooooooo
---------------------------------------
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda