PSIKOLOGI ISLAM
Ø
Temukan
kwalitas psikologi dalam QS: Al-baqaroh ayat 1-20
Ada 3 golongan manusia
dalam menghadapi Al-quran:
1.
Golongan
mumin
Golongan
orang-orang mumin ini dijelaskan pada ayat 1-5 yaitu:
·
Ayat 1 dipandang
sebagai nama surat dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf alif lamm miin itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
·
Ayat 2 menerangkan
bahwa Al-qur’an merupakan petunjuk bagi orang bertaqwa.
· Ayat 3 menerangkan
tentang orang-orang yang beriman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang telah
di anugerahkan kepadanya.
· Ayat 4 menerangkan
tentang orang-orang yang beriman kepada
Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadanya, serta yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.
·
Ayat 5 menerangkan
tentang orang-orang yang tetap diberi petunjuk dari Allah.
2.
Golongan
kafir
Golongan
orang-orang kafir ini dijelaskan pada ayat 6-7 yaitu:
·
Ayat 6 menerangkan
tentang orang yang kafir itu diberi peringatan atau tidak diberi peringatan
mereka tidak akan beriman.
·
Ayat 7 menerangkan
tentang bagi orang yang kafir maka Allah akan mengunci mata hati dan
pendengarannya serta mereka akan mendapatkan siksa yang amat berat.
3.
Golongan
munafik
Golongan
munafik ini dijelaskan pada ayat 8-20 yaitu:
·
Ayat 8 menerangkan
tentang ada sebagian orang yang mengaku mereka beriman kepada Allah dan hari
kemudian tetapi sesungguhnya mereka itu bukan orang yang beriman.
·
Ayat 9 menerangkan
tentang orang yang munafik ingin menipu Allah dan orang-orang yang beriman
padahal dirinyalah yang tertipu oleh dirinya sendiri (ia dalam keadaan tidak
sadar).
·
Ayat 10 menerangkan
tentang dalam hati orang kafir terdapat penyakit lalu Allah menambah
penyakitnya, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih karena mereka
berdusta.
·
Ayat 11 menerangkan
tentang larangan untuk berbuat kerusakan di mika bumi ini tetapi oaring munafik
menjawab bahwa mereka yang berbuat kebaikan.
·
Ayat 12 menerangkan
tentang peringatan bagi orang-orang munafik bahwa merekalah yang berbuat
kerusakan namun mereka tidak menyadarinya.
·
Ayat 13 menerangkan
tentang perintah bagi orang-orang yang munafik untuk beriman namun mereka mengatakan
pada orang-orang yang beriman itu orang yang bodoh sesungguhnya yang bodoh itu
dirinya sendiri.
·
Ayat 14 menerangkan
tentang ketika orang-orang munafik bertemu dengan orang yang beriman mereka
akan mengatakan bahwa mereka beriman dan apabila mereka berkumpul dengan
syaitan maka mereka akan mengatakan sependirian dengan syetan karena mereka
hanya berolok-olok.
·
Ayat 15 menerangkan
Allah akan membalas olok-olakan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing
dalam kesesatan.
·
Ayat 16 menerangkan
tentang orang-orang munafiklah yang mencari kesesatan dari segala petujuk maka
mereka bukan termasuk orang yang beruntuk dan tidak akan mendapatkan petunjuk.
·
Ayat 17 menerangkan
tentang perumpamaan orang-orang munafik itu adalah seperti orang yang menyalakan api,
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
·
Ayat
18 menerangkan tentang orang-orang munafik itu termasuk orang yang tuli, bisu
dan buta dan mereka tidak akan kembali kejalan yang benar.
·
Ayat
19 menerangkan tentang orang-orang munafik itu seperti (orang-orang yang
ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka
menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab
takut akan mati Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
·
Ayat
20 menerangkan tentang kerika hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan
bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Apaila Allah menghendaki, niscaya
Allah akan melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Ø
Nama-nama
surat yang berkaitan dengan psikologis
1.
Al
Fatihaah (Al Fatihaah)
Dalam
surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur syariat islam yang akan diperinci
oleh surat-surat berikutnya. Contohnya
antara surat Al Fatihaah dan surat Al Baqarah ada kaitannya seperti pada akhir surat Al
Faatihahdisebutkan permohonan supaya diberi petunjuk oleh Allah kejalan yang
lurus, sedang pada surat Al Baqarah ayat 2 disebutkan bahwa al-qur’an
merupakan pedoman yang dapat member petunjuk.
2.
Al
Baqarah (Sapi Betina)
Dalam surat Al
Baqarah menerangkan tentang :
·
Beberapa hokum dalam
agama islam.
·
Mengemukakan beberapa
perumpamaan.
·
Mengemukakan
hujjah-hujjah.
3.
Ali
Imran (Keluarga imran)
Surat
ali imran mrngandung dalil-dalil dan alas an-alasan untuk membantah kaum
nasrani yang menper-Tuhankan Nabi Isa a.s, menerangkan peperangan badar dan
uhud, agar kemenangan di peperangan badar dan kekalahan di peperangan uhud,
yang dialami kaum muslim itu, dapat dijadikan pelajaran.
4.
An
Nisa ( wanita)
Surat
An Nisaa' dimulai, dengan perintah bertakwa dan menyatakan bahwa asal manusia
itu adalah satu, kemudian menerangkan hukum-hukum yang berhubungan dengan anak
yatim, rumah tangga, warisan, wanita yang haram dinikahi serta hak dan
kewajiban laki-laki dan perempuan. Selanjutnya disebut tentang hukum-hukum
perang serta pelajaran-pelajaran yang harus diambil dari perang Badar dan Uhud.
Pengutaraan hukum perang dan hukum keluarga dalam surat ini, merupakan
hujjah-hujjah yang dikemukakan kepada Ahli Kitabm yang mana hujjah-hujjah ini
ditegaskan pada bahagian terakhir dari surat ini. Akhirnya surat ini ditutup
dengan perintah kepada para mukmin supaya mereka bersabar, mengeratkan hubungan
sesama manusia dan bertakwa kepada Allah, agar mendapat keberuntungan dunia
akhirat.
5.
Al
Maaidah (hidangan)
Surat
Al Maa'idah mengemukakan bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap terhadap
sesamanya maupun terhadap orang bukan mukmin; manfaat memenuhi janji prasetia
terhadap Allah, perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia, dan ketauhidan
Allah.
6.
Al
An’am (binatang ternak)
Dalam
surat Al An'aam Allah menjelaskan keesaaan dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya,
menyatakan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik dengan bantahan-bantahan
yang logis dan mudah diterima oleh akal. Hukuman yang berat akan dijatuhkan
atas mereka yang berkepala batu menolak kebenaran.
7.
Al
A’raaf (tempat tertinggi)
Surat
Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang kewajiban manusia mengikuti rasul
serta akibat-akibat mengingkarinya. Selanjutnya diterangkan tentang
perselisihan antara Nabi Adam dan iblis di surga yang juga merupakan permulaan
perselisihan antara golongan yang taat kepada perintah Allah dan golongan yang
mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi dahulu dengan umat-umatnya.
Kemudian surat ini ditutup dengan adab-adab orang mukmin, adab-adab
mendengarkan ayat-ayat Allah dan bagaimana cara berdoa dan berzikir kepada-Nya.
8.
Al
Anfaal (rampasan perang)
Surat
Al Anfaal menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya,
khususnya menerangkan Perang Badar, yaitu peperangan yang menentukan jalan
sejarah Islam dan muslimin, bahkan tidak akan salah kiranya kalau dikatakan
bahwa Perang Badar itu menetukan jalan sejarah umat manusia pada umumnya.
Sebahagian besar surat ini mengandung hal-hal yang berhubungan dengan
perdamaian dan peperangan; tingkah laku orang-orang kafir, orang-orang munafik
dan sebahagian orang-orang Islam yang tidak kuat imannya dalam peperangan.
Kemudian ditegaskan bahwa Allah menolong orang-orang yang beriman dan
menghancurkan orang-orang kafir dan munafik itu, adalah merupakan sunnah-Nya
yang tidak dapat dimungkiri berlakunya, sebagaimana pernah terjadi pada Fir'aun
dan kaumnya serta umat-umat yang sebelumnya
9.
At
Taubah
Surat
At-Taubah mengandung pernyatan pembatalan perjanjian damai pleh Nabi Muhammad
s.a.w. dengan kaum musyrikin, karena mereka tidak memenuhi syarat-syarat
perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surat At Taubah
mengandung hukum peperangan dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan Nabi
Muhammad s.a.w. di waktu hijrah, dan kewajiban menafkahkan harta dan
orang-orang yang berhak menerimanya.
10.
Yunus
Surat Yunus mengandung hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok
kepercayaan, lenyapnya syirik, pengutusan rasul, hari berbangkit, hari
pembalasan dan hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama sebagaimana
biasa didapati dalam surat-surat Makkiyyah.
11.
Huud
Surat
Hud mengandung hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama, seperti:
Ketauhidan, kerasulan, hari berbangkit, kemudian dihubungkan dengan da'wah yang
telah dilakukan oleh para Nabi kepada kaumnya.
12.
Yusuf
Surat
Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf a.s. dan
saudara-saudaranya beserta orang tua mereka. Cara penuturan kisah Nabi Yusuf
ini kepada Nabi Muhammad s.a.w. berbeda dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain,
yaitu kisah Nabi Yusuf a.s. ini khusus diceritakan dalam satu surat sedang
kisah-kisah nabi-nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surat. Isi dari kisah
Nabi Yusuf a.s. ini berlainan pula dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain.
Dalam kisah nabi-nabi yang lain Allah menitik beratkan kepada tantangan yang
bermacam-macam dari kaum mereka, kemudian mengakhiri kisah itu dengan
kemusnahan para penantang para nabi itu. Didalam kisah Nabi Yusuf a.s ini,
Allah s.w.t. menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahwa
kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji Nabi Ya'qub a.s.
dengan kehilangan puteranya Yusuf a.s. dan penglihatannya, dan menguji
ketabahan dan kesabaran Yusuf a.s. dengan dipisahkan dari ibu bapanya, dibuang
ke dalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allah s.w.t menguji
imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan
kedalam penjara. Kemudian Allah s.w.t. melepaskan Yusuf a.s. dan ayahnya dari
segala penderitaan dan cobaan itu; menghimpunkan mereka kembali; mangembalikan penglihatan
Ya'qub a.s. dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka dengan Yusuf a.s.
13.
Ar
Ra’d (guruh)
Surat
Ar-Ra'd lebih banyak menitik beratkan pada pembuktian kebenaran keesaan Allah,
kepastian akan terjadinya hari berbangkit. Dijelaskan pula tugas-tugas para
rasul dan kebenaran dari kitab-kitab suci yang dibawa mereka. Terhadap mereka
yang ingkar dan memusuhi para nabi-nabi itu, diterangkan bahwa mereka pasti
mengalami kegagalan dan kehancuran.
14.
Ibrahim
Surat
Ibrahim mengandung petunjuk-petunjuk bagi manusia untuk mengenal Tuhan mereka
dan janji Allah menyediakan syurga kepada orang-orang yang beriman. Dalam surat
ini Allah menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus dengan mempergunakan bahasa
kaumnya agar mudah bagi kaum itu memahami perintah dan larangan Allah. Kemudian
Allah menjelaskan pula apa yang terjadi antara rasul-rasul itu dengan kaumnya.
15.
Al
Hijr
Dalam
surat Al Hijr ini banyak terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bukti-bukti adanya
Allah serta kekuasaan-Nya, baik bukti-bukti yang ada di langit dan di bumi,
maupun yang ada pada kejadian manusia serta kehidupan mereka. Disebutkan pula
di dalamnya kisah-kisah beberapa nabi dan macam-macam azab yang ditimpakan
kepada kaum yang mendustakan para rasul Allah itu. Tercantum juga tentang
anugerah Allah yang besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni As
Sab'ul Matsaani atau surat Al Faatihah dan Al Quranul Karim.
16. An
Nahl (lebah)
Surat
An Nahl mengandung keterangan tentang sifat-sifat orang musyrikin, dan tingkah
laku mereka, serta tantangan mereka terhadap kebenaran hari kiamat dan
kerasulan Muhammad s.a.w., kemudian Allah s.w.t. menyebutkan peringatan-peringatan-Nya
kepada mereka dan azab yang mereka alami sebagai akibat dari sifat perbuatan
mereka itu. Dalam surat ini, Allah menunjukkan bukti-bukti ke Esaan-Nya seraya
memaparkan nikmat-nikmat yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dan surat ini
memuat juga hukum-hukum dan ajaran-ajaran tentang akhlak.
17. Al
Israa (memperjalankan di malam hari)
Banyak
ayat-ayat dalam surat ini mengemukakan bahwa Al Quran yang dibawa Nabi Muhammad
s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahwa manusia itu pasti mengalami hari
berbangkit. Dalam surat ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan ke-esaan
Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkan-Nya yang wajib diperhatikan dan
dikerjakan oleh manusia.
18. Al
Kahfi (gua)
Surat
Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al Quran sebagai petunjuk dan
peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang
mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada dipermukaan bumi
merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia
memikirkan bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu. Kekuasaan Allah
dan betapa luas pengetahuan-Nya dikemukakan dalam surat ini dengan menyebutkan
kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s., kisah Dzulqarnain dan dengan
mengibaratkan bahwa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi
sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan
mencukupi. Kemudian diterangkan bahwa semua amal orang musyrik itu tidak diberi
pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.
19. Maryam
Surat
Maryam mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh manusia apabila mereka
memikirkan kejadian-kejadian di alam semesta dalam hubungan dengan Penciptanya;
ada kejadian yang terjadi sesuai dengan sunnah Allah dan dapat dipikirkan oleh
manusia; dan ada pula kejadian yang luar biasa, aneh lagi ajaib yang tidak
sampai pikiran manusia kepadanya. Kejadian-kejadian yang luar biasa ini terjadi
pada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dan dikemukakan kepada manusia
agar mereka percaya kepada Allah Maha Pencipta.
20. Thaahaa
Dalam
surat Thaahaa ini diterangkan bahwa Al Quran sebagai kitab yang diwahyukan
Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w., adalah peringatan dan kabar gembira bagi
manusia, wajib diikuti dan dipercayai. Amatlah besar akibat yang dialami oleh
orang dahulu yang tidak mempercayai dan mengingkari rasul-rasul yang diutus
kepada mereka, seperti Fir'aun dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun
dipaparkan Allah dalam surat ini sebagai suatu umat yang banyak mengingkari perintah
nabinya.
21.
Al
Anbiyaaa
Surat
Al Anbiyaa' menerangkan bahwa sudah menjadi sunnah Allah bahwa para nabi atau
rasul yang diutus-Nya adalah dari jenis manusia yang diberikan kepada mereka
kitab dan mukjizat. Dasar agama (aqidah) yang dibawa oleh para nabi itu adalah
sama, hanya berbeda dalam syariat (hukum furu'), karena ini disesuaikan dengan
perkembangan masa dan keadaan.
22.
Al
Hajj
Surat
Al Hajj mengingatkan manusia kepada adanya hari berbangkit dengan mengemukakan
bukti-bukti tentang kejadian dan proses perkembangan manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Oleh sebab itu sudah sewajarnya manusia bersyukur dan
menyembah Allah Tuhan semesta alam. Juga mengemukakan tentang disyariatkannya
haji, mengenai waktu-waktu yang boleh melakukan peperangan dan yang tidak boleh
melakukannya berhubungan adanya bulan-bulan suci yang ditentukan Allah.
23.
Al
Mu’minuun (orang-orang yang beriman)
Surat
Al Mu'minuun dimulai dengan sifat-sifat yang dipunyai oleh seorang mukmin yang
berbahagia hidup di dunia dan di akhirat. Sekalipun Allah tidak membeda-bedakan
pemberian rezki di dunia ini kepada manusia apakah ia mukmin atau kafir, tetapi
kebahagiaan yang sebenarnya hanya diberikan kepada orang-orang yang mukmin di
akhirat kelak.Kemudian dikemukakan apa yang telah dialami oleh para nabi dan
kaum-kaum kepada siapa mereka diutus; orang-orang yang mengikuti nabi selalu
mendapat pertolongan dari Allah, sedang orang-orang yang mengingkari nabi
dihancurkan dan dimusnahkan Allah agar menjadi i'tibar bagi umat-umat yang
datang kemudian. Setelah menggambarkan kedahsyatan hari kiamat, maka surat ini
ditutup dengan menggambarkan hasil yang diperoleh oleh orang-orang mukmin dan
orang-orang kafir di akhirat nanti.
24.
An
Nur
Dalam
surat An Nuur terdapat ayat-ayat hukum dan petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia,
baik yang berhubungan dengan hidup kemasyarakatan maupun dengan hidup berumah
tangga. Kesemuanya itu merupakan cahaya yang menyinari kehidupan manusia dalam
menempuh jalan yang menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
25.
Al
furqaan
Surat
Al Furqaan mengandung penjelasan tentang kebenaraan ke Esaan Allah, kenabian
Muhammad s.a.w. serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat dan
mengemukakan pula kebatalan kemusyrikan dan kekafiran. Kejadian alamiyah
seperti pergantian siang dan malam, bertiupnya angin, turunnya hujan dan
lain-lain diterangkan Allah dalam surat ini sebagai bukti dari ke Esaan dan
kekuasaan-Nya. Akibat umat-umat yang dahulu yang ingkar dan menentang nabi-nabi
dikisahkan pula secara ringkas. Pada bagian terakhir, Allah menerangkan
sifat-sifat yang terpuji dari hamba-Nya yang beriman.
26.
Asy
Syu’araa (para penyair)
Sebagian
besar surat Asy Syu'araa' menerangkan kisah nabi-nabi dengan umatnya
masing-masing. Mereka mengalami penderitaan dan permusuhan dari kaumnya, tetapi
pada akhirnya mereka mendapat kemenangan, dan lawan-lawan mereka mengalami
kehancuran.Kisah-kisah ini diceritakan olah Allah untuk menghibur hati
Rasulullah s.a.w. dan kaum muslimin; karena kelak mereka akan mendapat
kemenangan sebagaimana para rasul zaman dahulu itu.
27.
An
Naml (semut)
Surat
An Naml dimulai dengan menerangkan sifat-sifat Al Quran, menerangkan kisah
beberapa orang rasul dengan umat-umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajaran yang
dibawanya dan yang tidak mau mengikutinya. Kemudian surat ini diakhiri dengan
perintah menyembah Allah dan membaca Al Quran dan bahwa Allah memperlihatkan
kepada kaum musyrikin kebenaran ayat-ayat-Nya.
28.
Al
Qashash (cerita)
Surat
Al Qashash diturunkan di waktu kaum muslimin dalam keadaan lemah, sedang orang
musyrik Mekah sebagai penguasa di waktu itu mempunyai kekuat- an dan kekuasaan
yang besar. Dalam surat ini Allah mengemukakan sebagaimana Fir'aun sebagai
seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas, be- gitu pula Karun
sebagai seorang yang berilmu dan mempunyai harta benda yang tak terhingga
banyaknya. Akhirnya Fir'aun dan Karun hancur lebur beserta apa yang dipunyainya
karena mengingkari agama Allah, sedangkan Musa a.s. yang se- mulanya tidak
mempunyai apapun, mendapat kemenangan karena mengikuti agama Allah, ayat 59
menegaskan lagi bahwa Allah menghancurkan negeri-nege- ri yang penduduknya
zalim. Kemudian surat ini ditutup dengan menerangkan bahwa kaum muslimin
sekalipun dalam keadaan lemah, nanti setelah hijrah ke Madinah akan kembali
lagi ke Mekah sebagai pemenang, karena itu tetaplah me- nyembah Allah, tidak
ada Tuhan selain Dia. Dialah Yang Maha Kuasa dan me- nentukan segala sesuatu.
29.
Al
Ankabuut
Surat
Al 'Ankabuut menerangkan bahwa seseorang yang menyatakan dirinya beriman, belum
dapat dikatakan beriman sebelum imannya itu dicoba dan diuji. Orang yang
imannya lemah setelah disakiti barang sedikit saja hancurlah imannya,
adakalanya mereka kembali menjadi kafir. Orang yang munafik dan orang yang
kafir tidak akan luput dari azab Allah, sebagaimana yang telah dialami oleh
umat-umat yang dahulu.
Juga Allah mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrikin terhadap kekuatan berhala-berhala yang disembahnya sama dengan kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya. Dan juga Allah menyuruh orang yang beriman mengerjakan sembahyang mengingat Allah dan menyampaikan agama-Nya. Apabila orang-orang musyrik itu tetap enggan, itu adalah urusan Allah, bila mereka bertindak sewenang-wenang dan kaum muslimin belum mempunyai kekuatan, kaum muslimin haruslah hijrah ke tempat lain karena bumi Allah luas dan Allah- lah yang menentukan dan menjamin rezki tiap-tiap makhluk. Dan juga dunia adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di akhirat orang-orang kafir mendapat azab yang kekal sedang orang-orang yang berjihad di jalan Allah mendapat kesenangan yang abadi.
Juga Allah mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrikin terhadap kekuatan berhala-berhala yang disembahnya sama dengan kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya. Dan juga Allah menyuruh orang yang beriman mengerjakan sembahyang mengingat Allah dan menyampaikan agama-Nya. Apabila orang-orang musyrik itu tetap enggan, itu adalah urusan Allah, bila mereka bertindak sewenang-wenang dan kaum muslimin belum mempunyai kekuatan, kaum muslimin haruslah hijrah ke tempat lain karena bumi Allah luas dan Allah- lah yang menentukan dan menjamin rezki tiap-tiap makhluk. Dan juga dunia adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di akhirat orang-orang kafir mendapat azab yang kekal sedang orang-orang yang berjihad di jalan Allah mendapat kesenangan yang abadi.
30.
Ar
Ruum (bangsa rumawi)
Surat
Ar Ruum menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan Allah yang mutlak
terhadap semua urusan baik sebelum atau sesudah maupun di saat terjadinya suatu
peristiwa; agama tauhid (Islam) pasti menang; ancaman-ancaman terhadap kaum
musyrikin ; watak-watak manusia; penyebutan kejadian-kejadian pada alam ini
sebagai bukti kekuasaan dan ke-Esaan Allah.
31.
Luqman
Surat
Luqman mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan hari berbangkit, ke-esaan
Allah, kebenaran risalah yang dibawa para rasul dan nasihat-nasihat Luqman
kepada anaknya.
32.
As
Sajdah (sujud)
Surat
As Sajdah mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul Allah dan Al-Quran yang diturunkan kepadanya merupakan
petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan
mengemukakan hal-hal yang ber- hubungan dengan masa terciptanya alam, proses
kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat
pada alam semesta. Semuanya itu dikemukakan sebagai bantahan terhadap
hujah-hujah yang dikemukakan oleh orang-orang musyrikin dan untuk menghilangkan
keragu-raguan mereka.
33.
As
Ahzab (golongan yang bersekutu)
Surat
Al Ahzab mengemukakan: tingkah laku orang-orang munafik dan usaha- usaha mereka
menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya,
tentang perkawinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi;
fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan adab sopan santun menurut Islam yang
semuanya itu diperlukan untuk membentuk masyarakat Islam yang baru berdiri di
Medinah terutama sesudah perang Badar. Dari surat Al Ahzab ini dapat kita ambil
kesimpulan bahwa kemenangan orang-orang mukmin terhadap musuh-musuhnya ialah
karena persatuan kaum muslimin itu dan ketaatan mereka kepada pimpinan. Fitnah
terhadap nabi Muhammad s.a.w. bagaimanapun pandainya musuh-musuh Islam
melancarkannya, akhirnya terbongar juga.
34.
Saba’
(kaum Saba’)
Surat
Saba' mengutarakan hal-hal yang berhubungan dengan kebangkitan di akhirat,
celaan terhadap perbuatan-perbuatan dan kepercayaan orang musyrik dan
berhala-berhala mereka yang tidak dapat memberi faedah kepada mereka; kemudian
diselingi dengan kisah-kisah, seperti kisah Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman
a.s., dan kisah kaum Saba' yang hidup berlebih-lebihan sampai melupakan Tuhan;
kemudian menemui kehancurannya. Semuanya ini adalah sebagai pelajaran bagi kaum
mukmin dan sebagai penawar bagi Nabi Muhammad s.a.w. dalam menghadapi
orang-orang kafir.
35.
Faathir
(pencipta)
Kesimpulan
surat Faathir ialah mengajak manusia mensyukuri nikmat yang diberikan Allah
kepada manusia, menjauhi perbuatan yang jahat memikirkan tentang
keindahan-keindahan semesta alam dan manusia adalah sebagai Khalifah Allah di
muka bumi.
36.
Yaasin
Surat
Yaasiin mengemukakan tentang Al Quran, kanabian Muhammad, menegaskan
adanya hari berbangkit disertai bukti-buktinya baik bukti-bukti alamiyah maupun
bukti-bukti akliyah; kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan diantaranya
dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Almasih a.s dengan penduduk
Anthakiyah. Kesemuanya dikemukakan sebagai penghibur hati Rasulullah s.a.w. dan
untuk menambah keyakinan orang-orang yang beriman yang sedang mengalami
tekanan-tekanan dari kaum musyrikin.
37. Ash
Shaaffat (yang bershaf-shaf)
Surat
ini mengemukakan tentang ke-Esaan Tuhan dan dari bukti-bukti tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa tauhid akan menang. Dari kisah-kisah yang dikemukakan
surat ini dapat diambil kesimpulan bahwa kaum yang menentang rasulnya akan
hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrik Mekah yang menentang Nabi
Muhammad s.a.w. akan mengalami kehancuran.
38. Shad
Dari
surat ini dapat disimpulkan bahwa tiap nabi yang dahulu selalu mendapat
tantangan dan perlawanan dari musuh-musuhnya, tetapi musuh-musuhnya itu
dihancurkan Allah. Demikian juga halnya Nabi Muhammad s.a.w. yang mendapat
tantangan dan perlawanan dari kaum musyrikin, tetapi akhirnya kaum musyrikin
itu hancur. Juga dapat disimpulkan bahwa Al Quran itu adalah semata-mata wahyu
dari Tuhan, karena di dalamnya dikhabarkan hal-hal yang hanya dapat diketahui
dengan perantaraan wahyu, yaitu hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan
datang dan hal-hal yang telah terjadi dahulu kala tanpa ada yang
menceritakannya, hal-hal yaag terjadi di alam atas dan di akhirat nanti.
39. Az
Zumar (rombongan-rombongan)
Dari
surat Az Zumar dapat diambil pelajaran sebagai berikut:
a.
Al-qur’an
adalah petunjuk yang paling sempurna bagi manusia.
b. Tiap-tiap
makhluk akan mati dan diakhirat akan dihisab tentang amala-amalannya.
c. Sekalipun
manusia itu banyak dosanya, dilarang berputus asa trehadap rahmat Allah.
40. Al
Mu’min (orang yang beriman)
Surat
Al Mu'min mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan bantahan orang-orang
kafir dan pengakuan orang-orang mukmin terhadap Al Qurannulkarim terutama yang
berhubungan dengan ketauhidan, penegasan kebangkitan dan kerasulan, kemudian
mengemukakan bahwa keadaan orang-orang musyrik akan sama halnya dengan keadaan
Fir'aun, Qarun, dan Haman, bila orang-orang musyrik tetap pada kemusyrikannya.
41. Fushshilat
(yang di jelaskan)
Surat
Fushshilat mengutarakan hal-hal yang berhubungan dengan Al Quran dan sikap
orang-orang musyrik terhadapnya; kekuasaan Allah di langit dan di bumi; ancaman
kepada orang-orang musyrik di dunia dan di akhirat. Kemudian dikemukakan tentang
keadaan orang-orang yang selalu beribadat kepada Tuhannya, dan disusuli dengan
mengemukakan beberapa tabiat manusia.
42. Asy
Syuura (musyawarat)
Surat
Asy Syuura dimulai dengan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan wahyu,
keimanan, Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar
berasal dari Allah; agama yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. sama pokok-pokoknya
dengan agama yang dibawa para rasul yang dahulu; janji kepada orang-orang
mukmin dan ancaman kepada orang-orang kafir. Surat ini ditutup dengan
menerangkan bagaimana caranya Allah berhubungan dengan manusia.
43. Az
Zukhruf (perhiasan)
Surat
Az Zukhruf dimulai dengan menerangkan bahwa Al Quran adalah wahyu Ilahi dan
diambil dari Lauh Mahfuzh. Kemudian menerangkan sikap orang musyrik terhadap
para nabi dan menyebutkan sebahagian hikmah Allah yang dilimpahkan kepada
manusia. Dikemukakan juga tentang sifat orang-orang musyrik yang suka
mengada-adakan kebathilan dan kerusakan kepercayaan mereka dan sifat-sifat
mereka yang sombong, walaupun mereka telah diperingatkan dengan nasib umat-umat
yang dahulu yang mendurhakai Allah.
44. Ad
Dukhaan (kabut)
Surat
Ad Dukhaan dimulai dengan menyebut keagungan Al Quran. Kaum Quraisy karena
tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad s.a.w., Nabi mendoakan agar didatangkan
musim kemarau yang panjang, kemudian mereka beriman dan mengharap agar Nabi
mendoa kepada Allah agar diturunkan hujan, setelah hujan diturunkan, mereka
kafir kembali, lalu mereka diancam Allah dengan kehancuran. Kisah Fir'aun dan
kaumnya disebutkan di sini sebagai peringatan bagi mereka
45. Al
Jaatsiyah (yang berlutut)
Surat
Al Jaatsiyah mengutarakan tentang Al Quran yang diturunkan Allah, Pencipta dan
Pengatur semesta alam. Sesungguhnya segala macam kejadian yang terdapat pada
alam dapat dijadikan bukti bagi adanya Allah, kecelakaan yang besarlah bagi
orang yang tidak mempercayai dan mensyukuri nikmat Allah, segala puji hanya
untuk Allah saja, keagungan hanyalah kepunyaan Allah.
46. Al
Ahqaaf (bukit-bukit pasir)
Surat
Al Ahqaaf menerangkan tentang diturunkannya Al Qur'an daripada Allah s.w.t. dan
imannya segolongan jin kepada Nabi Muhammad s.a.w., keimanan, kebatilan,
syirik, pernyataan bahwa risalah Muhammad s.a.w. adalah dari Allah, perintah
Allah supaya menghormati orang tua dan mendoakannya, memperingatkan kaum
musyrikin tentang azab yang telah ditimpakan kepada kaum Hud. Dan surat ini
ditutup dengan nasehat keharusan bersabar bagi Nabi Muhammad s.a.w.
47. Muhammad
(Nabi muhamma SAW)
Surat
Muhammad menerangkan keadaan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin di dunia
dan akhirat dan menyatakan perbedaan keadaan mereka dan hasil yang mereka
peroleh. Dan surat ini menerangkan tentang hukum perang dan cara orang-orang
mukmin menghadapi orang-orang kafir.
48. Al
Fath (kemenangan)
Surat
Al Fath menerangkan tentang peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan
Perdamaian Hudaibiyah dan janji Allah akan kemenangan kaum muslimin. Surat ini
ditutup dengan menerangkan sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan
sahabat-sahabatnya.
49. Al
Hujaraat (kamar-kamar)
Surat
Al Hujuraat menerangkan tentang akhlak yang baik yang berhubungan dengan sikap
orang mukmin terhadap Allah, Nabi Muhammad SAW, sikap mereka terhadap
saudara-saudara mereka seagama, sopan santun dalam pergaulan dan pergaulan
antar bangsa. Juga surat ini menerangkan bagaimana sikap orang-orang mukmin
dalam menerima berita dari orang-orang fasik. Kemudian surat ini ditutup dengan
menerangkan hakekat iman dan keutamaan amal orang-orang mukmin.
50. Qaaf
Sebagaimana
halnya surat-surat Makkiyah pada umumnya, maka surat Qaaf mengemukakan hal-hal
yang berhubungan dengan kebangkitan, syurga dan neraka, mengemukakan bahwa
keingkaran orang-orang kafir kepada Nabi itu adalah wajar, karena rasul-rasul
dahulu juga diingkari dan didustakan oleh umat-umatnya.
51. Adz
Dzariyaat (angin yang menerbangkan)
Surat
Adz Dzaariyaat menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya
hari berbangkit, balasan yang diterima orang mukmin dan kafir di akhirat.
Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dan kaumnya sebagai bujukan
kepada Nabi Muhammad SAW agar jangan bersedih hati terhadap sikap kaumnya yang
keras kepala dan selalu mendustakannya.
52. Ath
Thuur (bukit)
Surat
Ath Thuur mengandung hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya hari
berbangkit, keadaan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin di hari kiamat,
keadaan surga sebagai tempat orang-orang yang bertakwa dan hujjah-hujjah yang
menunjukkan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik. Surat ini diakhiri
dengan menyebutkan nasehat-nasehat kepada Rasulullah s.a.w. dan orang-orang mukmin.
53. An
Najm (bintang)
Surat
An Najm mengandung hal-hal yang berhubungan dengan penegasan risalah Muhammad
s.a.w. dan Al Quran adalah wahyu dari Allah, menerangkan kebatalan
berhala-berhala yang disembah orang-orang musyrik yang tidak dapat memberi manfaat
dan mudharat, menerangkan sifat orang-orang yang muhsin.
Dan surat ini juga menyebutkan sebahagian hakekat Islam yang tersebut pada
Dan surat ini juga menyebutkan sebahagian hakekat Islam yang tersebut pada
54. Al
Qamar (bulan)
Surat
Al Qamar mengandung hal-hal yang berhubungan dengan janji dan ancaman Allah,
keadaan umat-umat dahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka agar menjadi
pelajaran bagi umat-umat yang datang kemudian, ancaman kepada orang-orang kafir
bahwa mereka akan diazab pada hari kiamat dan balasan diterima oleh orang-orang
yang takwa di akhirat nanti.
55. Ar
Rahman (yang maha pemurah)
Surat
Ar Rahmaan menyebutkan bermacam-macam nikmat Allah yang telah dilimpahkan
kepada hamba-hamban-Nya yaitu dengan menciptakan alam dengan segala yang ada
padanya. Kemudian diterangkan pem- balasan di akhirat, keadaan penghuni neraka
dan keadaan penghuni syurga yang dijanjikan Allah kepada orang yang bertakwa.
56. Al
Waaqia’ah (hari kiamat)
Surat
Al Waaqi'ah menerangkan tentang keadaan hari kiamat, balasan yang diterima oleh
orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Kemudian diterangkan penciptaan
manusia, tumbuh-tumbuhan dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari
berbangkit.
57. Al
Hadiid (besi)
Surat
Al Hadiid pada umumnya menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan anjuran
bernafkah dan membelanjakan harta di jalan Allah. Dan juga menerangkan bahwa
Allah mengutus para nabi dengan membawa agama untuk kebahagiaan hidup manusia
di samping itu menciptakan besi yang bermanfaat bagi manusia dalam kehidupannya
dan untuk mempertahankan agama yang dibawa oleh rasul-rasul itu.
58. Al
Mujaadilah (wanita yang mengajukan gugatan)
Surat
ini menerangkan tentang zhihar dan hukumnya, larangan mengambil orang kafir
sebagai teman akrab serta beberapa hal yang berhubungan dengan adab sopan
santun.
59. Al
Hasyr (pengusiran)
Surat
ini menerangkan tentang bagaimana seharusnya sikap setiap orang Islam terhadap
orang-orang yang tidak Islam yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan
umat Islam sebagai yang dilakukan oleh Bani Nadhir; hukum fai-i dan
pembagiannya, kewajiban bertakwa; ketinggian dan keagungan Al Quran, kemudian
ditutup dengan menyebut sebagian Al Asmaa-ul Husna.
60. Al
Mumtahanah (perempuan yang diuji)
Surat
ini menerangkan tentang pergaulan orang-orang Islam dan yang bukan Islam dalam
waktu perang dan damai serta dari segi perkawinan.
61. Ash
Shaff (barisan)
Surat
ini menganjurkan supaya orang-orang mukmin selalu menyesuaikan ucapan dengan
perbuatan, dan menerima tawaran Allah yaitu ampunanNya dan surga dapat dicapai
dengan iman dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.
62. Al
Jumu’ah (hari jum’at)
Surat
Al Jumu'ah ini menerangkan tentang pengutusan Nabi Muhammad s.a.w. dan
menjelaskan bahwa umatnya akan menjadi mulia karena ajarannya, disusul dengan
perumpamaan orang-orang Yahudi dan kebohongan pengakuan mereka dan kemudian
diakhiri dengan kewajiban shalat Jum'at.
63. Al
munaafiquun (orang-orang yang munafik)
Surat
Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran
untuk berkorban dengan harta benda.
64. At
Taghaabun (hari ditampakan kesalahan-kesalahan)
Pada
surat At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab
yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi
bahwa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan
kepadanya.
65. Ath
Thalaaq (talak)
Surat
Ath Thalaaq mengandung hukum-hukum yang mengenai talak dan yang berhubungan
dengan masalah itu dan merupakan kelengkapan dari hukum talak yang tersebut
dalam surat Al baqarah ayat 222 sampai dengan 242.
66. Ath
Tahrim (mengharamkan)
Surat
At Tahrim menerangkan tentang hubungan Rasulullah SAW dengan isteri-isterinya,
diikuti dengan keharusan bagi orang-orang mukmin untuk bertaubat; dan ditutup
dengan contoh-contoh wanita-wanita yang baik dan yang buruk.
67. Al
Mulk (kerajaan)
Surat
Al Mulk menunjukkan bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan Allah yang terdapat di
alam semesta dan menganjurkannya agar manusia memperhatikannya dengan seksama
sehingga mereka beriman kepada-Nya. Bilamana manusia itu tetap mengingkari,
Allah akan menjatuhkan azab kepada mereka.
68. Al
Qalam (kalam)
Surat
Al Qalam berisi bantahan dari orang-orang musyrikin terhadap Nabi Muhammad
s.a.w. dan memperingatkan agar jangan mengikuti kemauan mereka.Mereka itu
mendapat penghinaan pada hari kiamat akibat perbuatan mereka.
69. Al
Haaqqah (hari kiamat)
Surat
Al Haaqqah memberi peringatan kepada mereka yang tidak mentaati Rasulullah
s.a.w. dengan memberikan contoh-contoh tentang azab yang ditimpakan kepada umat
yang dahulu yang mengingkari rasul-rasul-Nya.
70. Al
ma’aarij (tempat-tempat naik)
Surat
Al Ma´aarij menerangkan sifat-sifat yang buruk serta memberi petunjuk kepada
jalan-jalan yang dapat mencapai kemuliaan dan derajat yang tinggi.
71. Nuh
(nabi nuh)
Surat
Nuh menjelaskan da´wah Nuh a.s. kepada kaumnya dan tantangan mereka, kemudian
azab yang ditimpakan kepada mereka.
72. Al
Jin (jin)
Surat
Al Jin menerangkan bahwa Al Quran di samping petunjuk bagi manusia juga sebagai
petunjuk bagi jin.
73. Al
Muzzammil (orang-orang yang berselimut)
Surat
Al Muzzammil menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan petunjuk-petunjuk
Allah untuk menguatkan jiwa yang bagi seseorang yang akan melakukan tugas yang
berat.
74. Al
Muddatstsir (orang yang berkemul)
Surat
ini mengandung perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk melakukan
da´wah, disertai ancaman bagi orang yang menghalang-halangi da´wah.
75. Al
Qiyaamah (hari kiamat)
Surat
Al Qiyaamah menerangkan tentang hari kiamat, disertai bukti-buktinya dan
keadaan pada hari kiamat tersebut.
76. Al
Insaan (manusia)
Surat
Al Insaan menerangkan bahwa setelah manusia diciptakan, manusia diberi petunjuk
untuk mencapai kehidupan yang sempurna, ada yang mengingkari dan ada yang tidak
mengikutinya, ganjaran bagi mereka yang mengikuti dan ancaman bagi mereka yang
tidak mengikutinya.
77. Al
Mursalaat (malaikat-malaikat yang diutus)
Surat
Al Mursalaat menerangkan azab yang akan diderita oleh orang-orang yang menolak
kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana azab yang diderita
umat-umat yang dahulu yang menolak kebenaran yang dibawa rasul-rasul mereka.
78. An
Naba’ (berita besar)
Surat
An Naba´ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit,
ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang mereka terima di hari kiamat
serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.
79. An
Nazait (malaikat-malaikat yang mencabut)
Surat
An Naazi´aat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang
bermacam-macam tugasnya, bahwa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan
manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang- orang musyrik yang
mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir´aun dan
pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang
musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.
80. Abasa
(ia bermuka masam)
Surat
'Abasa mengandung teguran Allah kepada Rasululah s.a.w. yang lebih mengutamakan
pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam daripada Ibnu
Ummi Maktum yang buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai
peringatan; dan salah satu sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah.
81. At
Takwiir (menggulung)
Surat
At Takwiir mengemukakan tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat serta
kebenaran Al Quran sebagai wahyu Allah dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w.
82. Al
Infithaar (terbelah)
Surat
Al Infithaar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan
menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal
perbuatan mereka itu akan mendapat pembalasan.
83. Al
Muthaffifin (orang-orang yang curang)
Surat
Al Muthaffifiin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan
orang-orang yang melakukan kecurangan, di samping itu memberikan janji yang
baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan.
84. Al
Insyiqaaq (terbelah)
Surat
Al Insyiqaaq mengutarakan kejadian-kejadian permulaan terjadinya hari kiamat,
bagaimana balasan amaan yang baik dan perbuatan yang buruk; dan kepastian
terjadinya hari kiamat yang ditentang oleh orang-orang kafir.
85. Al
Buruuj (gugusan bintang)
Surat
Al Buruuj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang
kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti seruan rasul dengan
mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dahulu.
Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan orang-orang yang beriman dan akan
mengazab orang-orang kafir sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan
pengikut-pengikutnya dalam menghadapi tindakan-tindakan orang-orang musyrik
pada periode Mekah.
86. Ath
Thaaariq (yang dating di malam hari)
Surat
Ath Thaariq menerangkan bahwa tiap-tiap diri tidak luput dari pengawasan Allah.
Sebagaimana Allah menciptakan manusia, maka Allah dapat pula menghidupkan
kembali bila ia telah mati; keterangan tentang Al Quran; bujukan kepada Nabi
Muhammad s.a.w. terhadap tipu daya orang- orang kafir.
87. Al
A’laa (yang paling tinggi)
Surat
Al A´laa mengemukakan sifat-sifat Allah s.w.t dan salah satu sifat Nabi
Muhammad s.a.w. dan orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat
88. Al
Ghaasyiyah (peristiwa yang dahsyat)
Surat
Al Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan
orang-orang yang beriman pada hari kiamat.
89. Al
Fajr (fajar)
Surat
Al Fajr mengemukakan contoh umat yang ditimpa azab dan beberapa sifat-sifat
manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t
kepada orang yang berjiwa tenang.
90. Al
Balad (negeri)
Surat
Al Balad mengutarakan bahwa manusia haruslah bersusah payah mencari kebahagiaan
dan Allah sendiri telah menunjukkan jalan yang membawa kepada kebaikan, dan
jalan yang membawa kepada kesengsaraan. Tuhan menggambarkan bahwa jalan yang
membawa kepada kebahagiaan itu lebih sulit menempuhnya daripada yang membawa
kepada kesengsaraan.
91. Asy
Syams (matahari)
Surat
Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar
mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan
menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum
Tsamud.
92. Al
Lail (malam)
Surat
Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas
semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di akhirat
kelak.
93. Adh
Dhuhaa (waktu matahari sepenggalan naik)
Surat
Adh Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap
Nabi Muhammad s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula
perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
94. Alam
Nasyrah (bukankah kami telah melapangkan)
Surat
Alam Nasyrah ini merupakan tasliyah (penghibur hati) bagi Nabi Muhammad s.a.w.
95. At
tiin (buah tin)
Surat
At Tiin menerangkan kedudukan manusia dan keadilan Allah s.w.t.
96. Al
‘alaq (segumpal darah)
Surat
Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina
kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya
pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak
mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena
melihat dirinya telah merasa serba cukup.
97. Al
Qadr (segumpal darah)
Pada
surat Al Qadr ini diterangkan bahwa permulaan Al Quran diturunkan ialah pada
malam lailatul Qadr dan diterangkan juga ketinggian malam lailatul Qadr itu.
98. Al
Bayyinah (bukit)
Dalam
surat ini Allah menerangkan bahwa ajaran Muhammad s.a.w. adalah ajaran yang
benar dan agama yang dibawanya adalah agama yang lurus yang mencakup pokok-poko
ajaran yang dibawa nabi-nabi yang dahulu.
99. Al
Zalzalah (kegoncangan)
Surat
Az Zalzalah menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu
manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk,
meskipun sebesar dzarrah.
100. Al
‘Aadiyaat (kuda perang yang berlari kencang)
Surat Al 'Aadiyaat
menjelaskan sifat-sifat buruk manusia dan kebangkitan mereka serta pembalasan
kepada mereka pada hari kiamat.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda