PSIKOLOGI ISLAM

Ø    Temukan kwalitas psikologi dalam QS: Al-baqaroh ayat 1-20
Ada 3 golongan manusia dalam menghadapi Al-quran:
     1.      Golongan mumin
Golongan orang-orang mumin ini dijelaskan pada ayat 1-5 yaitu:
·      Ayat 1 dipandang sebagai nama surat dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf alif lamm miin       itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan           untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun     dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan            hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
·      Ayat 2 menerangkan bahwa Al-qur’an merupakan petunjuk bagi orang bertaqwa.
·      Ayat 3 menerangkan tentang orang-orang  yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan             shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang telah di anugerahkan kepadanya.
·        Ayat 4 menerangkan tentang orang-orang yang beriman  kepada Kitab (Al Quran) yang Telah             diturunkan kepadanya, serta yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
·      Ayat 5 menerangkan tentang orang-orang yang tetap diberi petunjuk dari Allah.
       2.      Golongan kafir
Golongan orang-orang kafir ini dijelaskan pada ayat 6-7 yaitu:
·   Ayat 6 menerangkan tentang orang yang kafir itu diberi peringatan atau tidak diberi peringatan mereka tidak akan beriman.
·   Ayat 7 menerangkan tentang bagi orang yang kafir maka Allah akan mengunci mata hati dan pendengarannya serta mereka akan mendapatkan siksa yang amat berat.
    3.      Golongan munafik
Golongan munafik ini dijelaskan pada ayat 8-20 yaitu:
·   Ayat 8 menerangkan tentang ada sebagian orang yang mengaku mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian tetapi sesungguhnya mereka itu bukan orang yang beriman.
·   Ayat 9 menerangkan tentang orang yang munafik ingin menipu Allah dan orang-orang yang beriman padahal dirinyalah yang tertipu oleh dirinya sendiri (ia dalam keadaan tidak sadar).
·   Ayat 10 menerangkan tentang dalam hati orang kafir terdapat penyakit lalu Allah menambah penyakitnya, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih karena mereka berdusta.
·   Ayat 11 menerangkan tentang larangan untuk berbuat kerusakan di mika bumi ini tetapi oaring munafik menjawab bahwa mereka yang berbuat kebaikan.
·   Ayat 12 menerangkan tentang peringatan bagi orang-orang munafik bahwa merekalah yang berbuat kerusakan namun mereka tidak menyadarinya.
·   Ayat 13 menerangkan tentang perintah bagi orang-orang yang munafik untuk beriman namun mereka mengatakan pada orang-orang yang beriman itu orang yang bodoh sesungguhnya yang bodoh itu dirinya sendiri.
·   Ayat 14 menerangkan tentang ketika orang-orang munafik bertemu dengan orang yang beriman mereka akan mengatakan bahwa mereka beriman dan apabila mereka berkumpul dengan syaitan maka mereka akan mengatakan sependirian dengan syetan karena mereka hanya berolok-olok.
·   Ayat 15 menerangkan Allah akan membalas olok-olakan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
·   Ayat 16 menerangkan tentang orang-orang munafiklah yang mencari kesesatan dari segala petujuk maka mereka bukan termasuk orang yang beruntuk dan tidak akan mendapatkan petunjuk.
·   Ayat 17 menerangkan tentang perumpamaan orang-orang munafik itu  adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
·   Ayat 18 menerangkan tentang orang-orang munafik itu termasuk orang yang tuli, bisu dan buta dan mereka tidak akan kembali kejalan yang benar.
·   Ayat 19 menerangkan tentang orang-orang munafik itu seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
·   Ayat 20 menerangkan tentang kerika hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Apaila Allah menghendaki, niscaya Allah akan  melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Ø    Nama-nama surat yang berkaitan dengan psikologis
1.    Al Fatihaah (Al Fatihaah)
Dalam surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur syariat islam yang akan diperinci oleh surat-surat  berikutnya. Contohnya antara surat Al Fatihaah dan surat Al Baqarah ada kaitannya seperti pada  akhir surat Al Faatihahdisebutkan permohonan supaya diberi petunjuk oleh Allah kejalan yang lurus, sedang pada surat Al Baqarah ayat 2 disebutkan bahwa al-qur’an merupakan pedoman yang dapat member petunjuk.
2.      Al Baqarah (Sapi Betina)
Dalam surat Al Baqarah menerangkan tentang :
·         Beberapa hokum dalam agama islam.
·         Mengemukakan beberapa perumpamaan.
·         Mengemukakan hujjah-hujjah.
3.      Ali Imran (Keluarga imran)
Surat ali imran mrngandung dalil-dalil dan alas an-alasan untuk membantah kaum nasrani yang menper-Tuhankan Nabi Isa a.s, menerangkan peperangan badar dan uhud, agar kemenangan di peperangan badar dan kekalahan di peperangan uhud, yang dialami kaum muslim itu, dapat dijadikan pelajaran.
4.      An Nisa ( wanita)
Surat An Nisaa' dimulai, dengan perintah bertakwa dan menyatakan bahwa asal manusia itu adalah satu, kemudian menerangkan hukum-hukum yang berhubungan dengan anak yatim, rumah tangga, warisan, wanita yang haram dinikahi serta hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan. Selanjutnya disebut tentang hukum-hukum perang serta pelajaran-pelajaran yang harus diambil dari perang Badar dan Uhud. Pengutaraan hukum perang dan hukum keluarga dalam surat ini, merupakan hujjah-hujjah yang dikemukakan kepada Ahli Kitabm yang mana hujjah-hujjah ini ditegaskan pada bahagian terakhir dari surat ini. Akhirnya surat ini ditutup dengan perintah kepada para mukmin supaya mereka bersabar, mengeratkan hubungan sesama manusia dan bertakwa kepada Allah, agar mendapat keberuntungan dunia akhirat.
5.      Al Maaidah (hidangan)
Surat Al Maa'idah mengemukakan bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap terhadap sesamanya maupun terhadap orang bukan mukmin; manfaat memenuhi janji prasetia terhadap Allah, perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia, dan ketauhidan Allah.
6.      Al An’am (binatang ternak)
Dalam surat Al An'aam Allah menjelaskan keesaaan dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, menyatakan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik dengan bantahan-bantahan yang logis dan mudah diterima oleh akal. Hukuman yang berat akan dijatuhkan atas mereka yang berkepala batu menolak kebenaran.

7.      Al A’raaf (tempat tertinggi)
Surat Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang kewajiban manusia mengikuti rasul serta akibat-akibat mengingkarinya. Selanjutnya diterangkan tentang perselisihan antara Nabi Adam dan iblis di surga yang juga merupakan permulaan perselisihan antara golongan yang taat kepada perintah Allah dan golongan yang mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi dahulu dengan umat-umatnya. Kemudian surat ini ditutup dengan adab-adab orang mukmin, adab-adab mendengarkan ayat-ayat Allah dan bagaimana cara berdoa dan berzikir kepada-Nya.
8.      Al Anfaal (rampasan perang)
Surat Al Anfaal menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya, khususnya menerangkan Perang Badar, yaitu peperangan yang menentukan jalan sejarah Islam dan muslimin, bahkan tidak akan salah kiranya kalau dikatakan bahwa Perang Badar itu menetukan jalan sejarah umat manusia pada umumnya. Sebahagian besar surat ini mengandung hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian dan peperangan; tingkah laku orang-orang kafir, orang-orang munafik dan sebahagian orang-orang Islam yang tidak kuat imannya dalam peperangan. Kemudian ditegaskan bahwa Allah menolong orang-orang yang beriman dan menghancurkan orang-orang kafir dan munafik itu, adalah merupakan sunnah-Nya yang tidak dapat dimungkiri berlakunya, sebagaimana pernah terjadi pada Fir'aun dan kaumnya serta umat-umat yang sebelumnya
9.      At Taubah
Surat At-Taubah mengandung pernyatan pembatalan perjanjian damai pleh Nabi Muhammad s.a.w. dengan kaum musyrikin, karena mereka tidak memenuhi syarat-syarat perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surat At Taubah mengandung hukum peperangan dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan Nabi Muhammad s.a.w. di waktu hijrah, dan kewajiban menafkahkan harta dan orang-orang yang berhak menerimanya.
10.  Yunus
            Surat Yunus mengandung hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok kepercayaan, lenyapnya syirik, pengutusan rasul, hari berbangkit, hari pembalasan dan hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama sebagaimana biasa didapati dalam surat-surat Makkiyyah.
11.  Huud
Surat Hud mengandung hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama, seperti: Ketauhidan, kerasulan, hari berbangkit, kemudian dihubungkan dengan da'wah yang telah dilakukan oleh para Nabi kepada kaumnya.
12.  Yusuf
Surat Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf a.s. dan saudara-saudaranya beserta orang tua mereka. Cara penuturan kisah Nabi Yusuf ini kepada Nabi Muhammad s.a.w. berbeda dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain, yaitu kisah Nabi Yusuf a.s. ini khusus diceritakan dalam satu surat sedang kisah-kisah nabi-nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surat. Isi dari kisah Nabi Yusuf a.s. ini berlainan pula dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain. Dalam kisah nabi-nabi yang lain Allah menitik beratkan kepada tantangan yang bermacam-macam dari kaum mereka, kemudian mengakhiri kisah itu dengan kemusnahan para penantang para nabi itu. Didalam kisah Nabi Yusuf a.s ini, Allah s.w.t. menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji Nabi Ya'qub a.s. dengan kehilangan puteranya Yusuf a.s. dan penglihatannya, dan menguji ketabahan dan kesabaran Yusuf a.s. dengan dipisahkan dari ibu bapanya, dibuang ke dalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allah s.w.t menguji imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan kedalam penjara. Kemudian Allah s.w.t. melepaskan Yusuf a.s. dan ayahnya dari segala penderitaan dan cobaan itu; menghimpunkan mereka kembali; mangembalikan penglihatan Ya'qub a.s. dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka dengan Yusuf a.s.
13.  Ar Ra’d (guruh)
Surat Ar-Ra'd lebih banyak menitik beratkan pada pembuktian kebenaran keesaan Allah, kepastian akan terjadinya hari berbangkit. Dijelaskan pula tugas-tugas para rasul dan kebenaran dari kitab-kitab suci yang dibawa mereka. Terhadap mereka yang ingkar dan memusuhi para nabi-nabi itu, diterangkan bahwa mereka pasti mengalami kegagalan dan kehancuran.
14.  Ibrahim
Surat Ibrahim mengandung petunjuk-petunjuk bagi manusia untuk mengenal Tuhan mereka dan janji Allah menyediakan syurga kepada orang-orang yang beriman. Dalam surat ini Allah menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus dengan mempergunakan bahasa kaumnya agar mudah bagi kaum itu memahami perintah dan larangan Allah. Kemudian Allah menjelaskan pula apa yang terjadi antara rasul-rasul itu dengan kaumnya.
15.  Al Hijr
Dalam surat Al Hijr ini banyak terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bukti-bukti adanya Allah serta kekuasaan-Nya, baik bukti-bukti yang ada di langit dan di bumi, maupun yang ada pada kejadian manusia serta kehidupan mereka. Disebutkan pula di dalamnya kisah-kisah beberapa nabi dan macam-macam azab yang ditimpakan kepada kaum yang mendustakan para rasul Allah itu. Tercantum juga tentang anugerah Allah yang besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni As Sab'ul Matsaani atau surat Al Faatihah dan Al Quranul Karim.

16.  An Nahl (lebah)
Surat An Nahl mengandung keterangan tentang sifat-sifat orang musyrikin, dan tingkah laku mereka, serta tantangan mereka terhadap kebenaran hari kiamat dan kerasulan Muhammad s.a.w., kemudian Allah s.w.t. menyebutkan peringatan-peringatan-Nya kepada mereka dan azab yang mereka alami sebagai akibat dari sifat perbuatan mereka itu. Dalam surat ini, Allah menunjukkan bukti-bukti ke Esaan-Nya seraya memaparkan nikmat-nikmat yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dan surat ini memuat juga hukum-hukum dan ajaran-ajaran tentang akhlak.
17.  Al Israa (memperjalankan di malam hari)
Banyak ayat-ayat dalam surat ini mengemukakan bahwa Al Quran yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahwa manusia itu pasti mengalami hari berbangkit. Dalam surat ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan ke-esaan Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkan-Nya yang wajib diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.
18.  Al Kahfi  (gua)
Surat Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al Quran sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada dipermukaan bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu. Kekuasaan Allah dan betapa luas pengetahuan-Nya dikemukakan dalam surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s., kisah Dzulqarnain dan dengan mengibaratkan bahwa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan mencukupi. Kemudian diterangkan bahwa semua amal orang musyrik itu tidak diberi pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.

19.  Maryam
Surat Maryam mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh manusia apabila mereka memikirkan kejadian-kejadian di alam semesta dalam hubungan dengan Penciptanya; ada kejadian yang terjadi sesuai dengan sunnah Allah dan dapat dipikirkan oleh manusia; dan ada pula kejadian yang luar biasa, aneh lagi ajaib yang tidak sampai pikiran manusia kepadanya. Kejadian-kejadian yang luar biasa ini terjadi pada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dan dikemukakan kepada manusia agar mereka percaya kepada Allah Maha Pencipta.
20.  Thaahaa
Dalam surat Thaahaa ini diterangkan bahwa Al Quran sebagai kitab yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w., adalah peringatan dan kabar gembira bagi manusia, wajib diikuti dan dipercayai. Amatlah besar akibat yang dialami oleh orang dahulu yang tidak mempercayai dan mengingkari rasul-rasul yang diutus kepada mereka, seperti Fir'aun dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun dipaparkan Allah dalam surat ini sebagai suatu umat yang banyak mengingkari perintah nabinya.
21.  Al Anbiyaaa
Surat Al Anbiyaa' menerangkan bahwa sudah menjadi sunnah Allah bahwa para nabi atau rasul yang diutus-Nya adalah dari jenis manusia yang diberikan kepada mereka kitab dan mukjizat. Dasar agama (aqidah) yang dibawa oleh para nabi itu adalah sama, hanya berbeda dalam syariat (hukum furu'), karena ini disesuaikan dengan perkembangan masa dan keadaan.
22.  Al Hajj
Surat Al Hajj mengingatkan manusia kepada adanya hari berbangkit dengan mengemukakan bukti-bukti tentang kejadian dan proses perkembangan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Oleh sebab itu sudah sewajarnya manusia bersyukur dan menyembah Allah Tuhan semesta alam. Juga mengemukakan tentang disyariatkannya haji, mengenai waktu-waktu yang boleh melakukan peperangan dan yang tidak boleh melakukannya berhubungan adanya bulan-bulan suci yang ditentukan Allah.
23.  Al Mu’minuun (orang-orang yang beriman)
Surat Al Mu'minuun dimulai dengan sifat-sifat yang dipunyai oleh seorang mukmin yang berbahagia hidup di dunia dan di akhirat. Sekalipun Allah tidak membeda-bedakan pemberian rezki di dunia ini kepada manusia apakah ia mukmin atau kafir, tetapi kebahagiaan yang sebenarnya hanya diberikan kepada orang-orang yang mukmin di akhirat kelak.Kemudian dikemukakan apa yang telah dialami oleh para nabi dan kaum-kaum kepada siapa mereka diutus; orang-orang yang mengikuti nabi selalu mendapat pertolongan dari Allah, sedang orang-orang yang mengingkari nabi dihancurkan dan dimusnahkan Allah agar menjadi i'tibar bagi umat-umat yang datang kemudian. Setelah menggambarkan kedahsyatan hari kiamat, maka surat ini ditutup dengan menggambarkan hasil yang diperoleh oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir di akhirat nanti.
24.  An Nur
Dalam surat An Nuur terdapat ayat-ayat hukum dan petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia, baik yang berhubungan dengan hidup kemasyarakatan maupun dengan hidup berumah tangga. Kesemuanya itu merupakan cahaya yang menyinari kehidupan manusia dalam menempuh jalan yang menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
25.  Al furqaan
Surat Al Furqaan mengandung penjelasan tentang kebenaraan ke Esaan Allah, kenabian Muhammad s.a.w. serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat dan mengemukakan pula kebatalan kemusyrikan dan kekafiran. Kejadian alamiyah seperti pergantian siang dan malam, bertiupnya angin, turunnya hujan dan lain-lain diterangkan Allah dalam surat ini sebagai bukti dari ke Esaan dan kekuasaan-Nya. Akibat umat-umat yang dahulu yang ingkar dan menentang nabi-nabi dikisahkan pula secara ringkas. Pada bagian terakhir, Allah menerangkan sifat-sifat yang terpuji dari hamba-Nya yang beriman.
26.  Asy Syu’araa (para penyair)
Sebagian besar surat Asy Syu'araa' menerangkan kisah nabi-nabi dengan umatnya masing-masing. Mereka mengalami penderitaan dan permusuhan dari kaumnya, tetapi pada akhirnya mereka mendapat kemenangan, dan lawan-lawan mereka mengalami kehancuran.Kisah-kisah ini diceritakan olah Allah untuk menghibur hati Rasulullah s.a.w. dan kaum muslimin; karena kelak mereka akan mendapat kemenangan sebagaimana para rasul zaman dahulu itu.
27.  An Naml (semut)
Surat An Naml dimulai dengan menerangkan sifat-sifat Al Quran, menerangkan kisah beberapa orang rasul dengan umat-umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajaran yang dibawanya dan yang tidak mau mengikutinya. Kemudian surat ini diakhiri dengan perintah menyembah Allah dan membaca Al Quran dan bahwa Allah memperlihatkan kepada kaum musyrikin kebenaran ayat-ayat-Nya.
28.  Al Qashash (cerita)
Surat Al Qashash diturunkan di waktu kaum muslimin dalam keadaan lemah, sedang orang musyrik Mekah sebagai penguasa di waktu itu mempunyai kekuat- an dan kekuasaan yang besar. Dalam surat ini Allah mengemukakan sebagaimana Fir'aun sebagai seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas, be- gitu pula Karun sebagai seorang yang berilmu dan mempunyai harta benda yang tak terhingga banyaknya. Akhirnya Fir'aun dan Karun hancur lebur beserta apa yang dipunyainya karena mengingkari agama Allah, sedangkan Musa a.s. yang se- mulanya tidak mempunyai apapun, mendapat kemenangan karena mengikuti agama Allah, ayat 59 menegaskan lagi bahwa Allah menghancurkan negeri-nege- ri yang penduduknya zalim. Kemudian surat ini ditutup dengan menerangkan bahwa kaum muslimin sekalipun dalam keadaan lemah, nanti setelah hijrah ke Madinah akan kembali lagi ke Mekah sebagai pemenang, karena itu tetaplah me- nyembah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah Yang Maha Kuasa dan me- nentukan segala sesuatu.
29.  Al Ankabuut
Surat Al 'Ankabuut menerangkan bahwa seseorang yang menyatakan dirinya beriman, belum dapat dikatakan beriman sebelum imannya itu dicoba dan diuji. Orang yang imannya lemah setelah disakiti barang sedikit saja hancurlah imannya, adakalanya mereka kembali menjadi kafir. Orang yang munafik dan orang yang kafir tidak akan luput dari azab Allah, sebagaimana yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
Juga Allah mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrikin terhadap kekuatan berhala-berhala yang disembahnya sama dengan kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya. Dan juga Allah menyuruh orang yang beriman mengerjakan sembahyang mengingat Allah dan menyampaikan agama-Nya. Apabila orang-orang musyrik itu tetap enggan, itu adalah urusan Allah, bila mereka bertindak sewenang-wenang dan kaum muslimin belum mempunyai kekuatan, kaum muslimin haruslah hijrah ke tempat lain karena bumi Allah luas dan Allah- lah yang menentukan dan menjamin rezki tiap-tiap makhluk. Dan juga dunia adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di akhirat orang-orang kafir mendapat azab yang kekal sedang orang-orang yang berjihad di jalan Allah mendapat kesenangan yang abadi.
30.  Ar Ruum (bangsa rumawi)
Surat Ar Ruum menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan Allah yang mutlak terhadap semua urusan baik sebelum atau sesudah maupun di saat terjadinya suatu peristiwa; agama tauhid (Islam) pasti menang; ancaman-ancaman terhadap kaum musyrikin ; watak-watak manusia; penyebutan kejadian-kejadian pada alam ini sebagai bukti kekuasaan dan ke-Esaan Allah.
31.  Luqman
Surat Luqman mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan hari berbangkit, ke-esaan Allah, kebenaran risalah yang dibawa para rasul dan nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.
32.  As Sajdah (sujud)
Surat As Sajdah mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan Al-Quran yang diturunkan kepadanya merupakan petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan hal-hal yang ber- hubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat pada alam semesta. Semuanya itu dikemukakan sebagai bantahan terhadap hujah-hujah yang dikemukakan oleh orang-orang musyrikin dan untuk menghilangkan keragu-raguan mereka.
33.  As Ahzab (golongan yang bersekutu)
Surat Al Ahzab mengemukakan: tingkah laku orang-orang munafik dan usaha- usaha mereka menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya, tentang perkawinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi; fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan adab sopan santun menurut Islam yang semuanya itu diperlukan untuk membentuk masyarakat Islam yang baru berdiri di Medinah terutama sesudah perang Badar. Dari surat Al Ahzab ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kemenangan orang-orang mukmin terhadap musuh-musuhnya ialah karena persatuan kaum muslimin itu dan ketaatan mereka kepada pimpinan. Fitnah terhadap nabi Muhammad s.a.w. bagaimanapun pandainya musuh-musuh Islam melancarkannya, akhirnya terbongar juga.
34.  Saba’ (kaum Saba’)
Surat Saba' mengutarakan hal-hal yang berhubungan dengan kebangkitan di akhirat, celaan terhadap perbuatan-perbuatan dan kepercayaan orang musyrik dan berhala-berhala mereka yang tidak dapat memberi faedah kepada mereka; kemudian diselingi dengan kisah-kisah, seperti kisah Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s., dan kisah kaum Saba' yang hidup berlebih-lebihan sampai melupakan Tuhan; kemudian menemui kehancurannya. Semuanya ini adalah sebagai pelajaran bagi kaum mukmin dan sebagai penawar bagi Nabi Muhammad s.a.w. dalam menghadapi orang-orang kafir.
35.  Faathir (pencipta)
Kesimpulan surat Faathir ialah mengajak manusia mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada manusia, menjauhi perbuatan yang jahat memikirkan tentang keindahan-keindahan semesta alam dan manusia adalah sebagai Khalifah Allah di muka bumi.
36.  Yaasin
Surat Yaasiin mengemukakan tentang Al Quran, kanabian Muhammad, menegaskan adanya hari berbangkit disertai bukti-buktinya baik bukti-bukti alamiyah maupun bukti-bukti akliyah; kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Almasih a.s dengan penduduk Anthakiyah. Kesemuanya dikemukakan sebagai penghibur hati Rasulullah s.a.w. dan untuk menambah keyakinan orang-orang yang beriman yang sedang mengalami tekanan-tekanan dari kaum musyrikin.
37.  Ash Shaaffat (yang bershaf-shaf)
Surat ini mengemukakan tentang ke-Esaan Tuhan dan dari bukti-bukti tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tauhid akan menang. Dari kisah-kisah yang dikemukakan surat ini dapat diambil kesimpulan bahwa kaum yang menentang rasulnya akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrik Mekah yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. akan mengalami kehancuran.
38.  Shad
Dari surat ini dapat disimpulkan bahwa tiap nabi yang dahulu selalu mendapat tantangan dan perlawanan dari musuh-musuhnya, tetapi musuh-musuhnya itu dihancurkan Allah. Demikian juga halnya Nabi Muhammad s.a.w. yang mendapat tantangan dan perlawanan dari kaum musyrikin, tetapi akhirnya kaum musyrikin itu hancur. Juga dapat disimpulkan bahwa Al Quran itu adalah semata-mata wahyu dari Tuhan, karena di dalamnya dikhabarkan hal-hal yang hanya dapat diketahui dengan perantaraan wahyu, yaitu hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang dan hal-hal yang telah terjadi dahulu kala tanpa ada yang menceritakannya, hal-hal yaag terjadi di alam atas dan di akhirat nanti.
39.  Az Zumar (rombongan-rombongan)
Dari surat Az Zumar dapat diambil pelajaran sebagai berikut:
a.       Al-qur’an adalah petunjuk yang paling sempurna bagi manusia.
b.  Tiap-tiap makhluk akan mati dan diakhirat akan dihisab tentang amala-amalannya.
c.      Sekalipun manusia itu banyak dosanya, dilarang berputus asa trehadap rahmat Allah.
40.  Al Mu’min (orang yang beriman)
Surat Al Mu'min mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan bantahan orang-orang kafir dan pengakuan orang-orang mukmin terhadap Al Qurannulkarim terutama yang berhubungan dengan ketauhidan, penegasan kebangkitan dan kerasulan, kemudian mengemukakan bahwa keadaan orang-orang musyrik akan sama halnya dengan keadaan Fir'aun, Qarun, dan Haman, bila orang-orang musyrik tetap pada kemusyrikannya.
41.  Fushshilat (yang di jelaskan)
Surat Fushshilat mengutarakan hal-hal yang berhubungan dengan Al Quran dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya; kekuasaan Allah di langit dan di bumi; ancaman kepada orang-orang musyrik di dunia dan di akhirat. Kemudian dikemukakan tentang keadaan orang-orang yang selalu beribadat kepada Tuhannya, dan disusuli dengan mengemukakan beberapa tabiat manusia.
42.  Asy Syuura (musyawarat)
Surat Asy Syuura dimulai dengan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan wahyu, keimanan, Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar berasal dari Allah; agama yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. sama pokok-pokoknya dengan agama yang dibawa para rasul yang dahulu; janji kepada orang-orang mukmin dan ancaman kepada orang-orang kafir. Surat ini ditutup dengan menerangkan bagaimana caranya Allah berhubungan dengan manusia.
43.  Az Zukhruf (perhiasan)
Surat Az Zukhruf dimulai dengan menerangkan bahwa Al Quran adalah wahyu Ilahi dan diambil dari Lauh Mahfuzh. Kemudian menerangkan sikap orang musyrik terhadap para nabi dan menyebutkan sebahagian hikmah Allah yang dilimpahkan kepada manusia. Dikemukakan juga tentang sifat orang-orang musyrik yang suka mengada-adakan kebathilan dan kerusakan kepercayaan mereka dan sifat-sifat mereka yang sombong, walaupun mereka telah diperingatkan dengan nasib umat-umat yang dahulu yang mendurhakai Allah.
44.  Ad Dukhaan (kabut)
Surat Ad Dukhaan dimulai dengan menyebut keagungan Al Quran. Kaum Quraisy karena tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad s.a.w., Nabi mendoakan agar didatangkan musim kemarau yang panjang, kemudian mereka beriman dan mengharap agar Nabi mendoa kepada Allah agar diturunkan hujan, setelah hujan diturunkan, mereka kafir kembali, lalu mereka diancam Allah dengan kehancuran. Kisah Fir'aun dan kaumnya disebutkan di sini sebagai peringatan bagi mereka
45.  Al Jaatsiyah (yang berlutut)
Surat Al Jaatsiyah mengutarakan tentang Al Quran yang diturunkan Allah, Pencipta dan Pengatur semesta alam. Sesungguhnya segala macam kejadian yang terdapat pada alam dapat dijadikan bukti bagi adanya Allah, kecelakaan yang besarlah bagi orang yang tidak mempercayai dan mensyukuri nikmat Allah, segala puji hanya untuk Allah saja, keagungan hanyalah kepunyaan Allah.
46.  Al Ahqaaf (bukit-bukit pasir)
Surat Al Ahqaaf menerangkan tentang diturunkannya Al Qur'an daripada Allah s.w.t. dan imannya segolongan jin kepada Nabi Muhammad s.a.w., keimanan, kebatilan, syirik, pernyataan bahwa risalah Muhammad s.a.w. adalah dari Allah, perintah Allah supaya menghormati orang tua dan mendoakannya, memperingatkan kaum musyrikin tentang azab yang telah ditimpakan kepada kaum Hud. Dan surat ini ditutup dengan nasehat keharusan bersabar bagi Nabi Muhammad s.a.w.
47.  Muhammad (Nabi muhamma SAW)
Surat Muhammad menerangkan keadaan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat dan menyatakan perbedaan keadaan mereka dan hasil yang mereka peroleh. Dan surat ini menerangkan tentang hukum perang dan cara orang-orang mukmin menghadapi orang-orang kafir.
48.  Al Fath (kemenangan)
Surat Al Fath menerangkan tentang peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Perdamaian Hudaibiyah dan janji Allah akan kemenangan kaum muslimin. Surat ini ditutup dengan menerangkan sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan sahabat-sahabatnya.
49.  Al Hujaraat (kamar-kamar)
Surat Al Hujuraat menerangkan tentang akhlak yang baik yang berhubungan dengan sikap orang mukmin terhadap Allah, Nabi Muhammad SAW, sikap mereka terhadap saudara-saudara mereka seagama, sopan santun dalam pergaulan dan pergaulan antar bangsa. Juga surat ini menerangkan bagaimana sikap orang-orang mukmin dalam menerima berita dari orang-orang fasik. Kemudian surat ini ditutup dengan menerangkan hakekat iman dan keutamaan amal orang-orang mukmin.
50.  Qaaf
Sebagaimana halnya surat-surat Makkiyah pada umumnya, maka surat Qaaf mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebangkitan, syurga dan neraka, mengemukakan bahwa keingkaran orang-orang kafir kepada Nabi itu adalah wajar, karena rasul-rasul dahulu juga diingkari dan didustakan oleh umat-umatnya.
51.  Adz Dzariyaat (angin yang menerbangkan)
Surat Adz Dzaariyaat menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya hari berbangkit, balasan yang diterima orang mukmin dan kafir di akhirat. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dan kaumnya sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad SAW agar jangan bersedih hati terhadap sikap kaumnya yang keras kepala dan selalu mendustakannya.
52.  Ath Thuur (bukit)
Surat Ath Thuur mengandung hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya hari berbangkit, keadaan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin di hari kiamat, keadaan surga sebagai tempat orang-orang yang bertakwa dan hujjah-hujjah yang menunjukkan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik. Surat ini diakhiri dengan menyebutkan nasehat-nasehat kepada Rasulullah s.a.w. dan orang-orang mukmin.
53.  An Najm (bintang)
Surat An Najm mengandung hal-hal yang berhubungan dengan penegasan risalah Muhammad s.a.w. dan Al Quran adalah wahyu dari Allah, menerangkan kebatalan berhala-berhala yang disembah orang-orang musyrik yang tidak dapat memberi manfaat dan mudharat, menerangkan sifat orang-orang yang muhsin.
Dan surat ini juga menyebutkan sebahagian hakekat Islam yang tersebut pada
54.  Al Qamar (bulan)
Surat Al Qamar mengandung hal-hal yang berhubungan dengan janji dan ancaman Allah, keadaan umat-umat dahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka agar menjadi pelajaran bagi umat-umat yang datang kemudian, ancaman kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan diazab pada hari kiamat dan balasan diterima oleh orang-orang yang takwa di akhirat nanti.
55.  Ar Rahman (yang maha pemurah)
Surat Ar Rahmaan menyebutkan bermacam-macam nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada hamba-hamban-Nya yaitu dengan menciptakan alam dengan segala yang ada padanya. Kemudian diterangkan pem- balasan di akhirat, keadaan penghuni neraka dan keadaan penghuni syurga yang dijanjikan Allah kepada orang yang bertakwa.
56.  Al Waaqia’ah (hari kiamat)
Surat Al Waaqi'ah menerangkan tentang keadaan hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Kemudian diterangkan penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.
57.  Al Hadiid (besi)
Surat Al Hadiid pada umumnya menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan anjuran bernafkah dan membelanjakan harta di jalan Allah. Dan juga menerangkan bahwa Allah mengutus para nabi dengan membawa agama untuk kebahagiaan hidup manusia di samping itu menciptakan besi yang bermanfaat bagi manusia dalam kehidupannya dan untuk mempertahankan agama yang dibawa oleh rasul-rasul itu.
58.  Al Mujaadilah (wanita yang mengajukan gugatan)
Surat ini menerangkan tentang zhihar dan hukumnya, larangan mengambil orang kafir sebagai teman akrab serta beberapa hal yang berhubungan dengan adab sopan santun.
59.  Al Hasyr (pengusiran)
Surat ini menerangkan tentang bagaimana seharusnya sikap setiap orang Islam terhadap orang-orang yang tidak Islam yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan umat Islam sebagai yang dilakukan oleh Bani Nadhir; hukum fai-i dan pembagiannya, kewajiban bertakwa; ketinggian dan keagungan Al Quran, kemudian ditutup dengan menyebut sebagian Al Asmaa-ul Husna.
60.  Al Mumtahanah (perempuan yang diuji)
Surat ini menerangkan tentang pergaulan orang-orang Islam dan yang bukan Islam dalam waktu perang dan damai serta dari segi perkawinan.
61.  Ash Shaff (barisan)
Surat ini menganjurkan supaya orang-orang mukmin selalu menyesuaikan ucapan dengan perbuatan, dan menerima tawaran Allah yaitu ampunanNya dan surga dapat dicapai dengan iman dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.
62.  Al Jumu’ah (hari jum’at)
Surat Al Jumu'ah ini menerangkan tentang pengutusan Nabi Muhammad s.a.w. dan menjelaskan bahwa umatnya akan menjadi mulia karena ajarannya, disusul dengan perumpamaan orang-orang Yahudi dan kebohongan pengakuan mereka dan kemudian diakhiri dengan kewajiban shalat Jum'at.
63.  Al munaafiquun (orang-orang yang munafik)
Surat Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran untuk berkorban dengan harta benda.
64.  At Taghaabun (hari ditampakan kesalahan-kesalahan)
Pada surat At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi bahwa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan kepadanya.
65.  Ath Thalaaq (talak)
Surat Ath Thalaaq mengandung hukum-hukum yang mengenai talak dan yang berhubungan dengan masalah itu dan merupakan kelengkapan dari hukum talak yang tersebut dalam surat Al baqarah ayat 222 sampai dengan 242.
66.  Ath Tahrim (mengharamkan)
Surat At Tahrim menerangkan tentang hubungan Rasulullah SAW dengan isteri-isterinya, diikuti dengan keharusan bagi orang-orang mukmin untuk bertaubat; dan ditutup dengan contoh-contoh wanita-wanita yang baik dan yang buruk.
67.  Al Mulk (kerajaan)
Surat Al Mulk menunjukkan bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan Allah yang terdapat di alam semesta dan menganjurkannya agar manusia memperhatikannya dengan seksama sehingga mereka beriman kepada-Nya. Bilamana manusia itu tetap mengingkari, Allah akan menjatuhkan azab kepada mereka.
68.  Al Qalam (kalam)
Surat Al Qalam berisi bantahan dari orang-orang musyrikin terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dan memperingatkan agar jangan mengikuti kemauan mereka.Mereka itu mendapat penghinaan pada hari kiamat akibat perbuatan mereka.
69.  Al Haaqqah (hari kiamat)
Surat Al Haaqqah memberi peringatan kepada mereka yang tidak mentaati Rasulullah s.a.w. dengan memberikan contoh-contoh tentang azab yang ditimpakan kepada umat yang dahulu yang mengingkari rasul-rasul-Nya.
70.  Al ma’aarij (tempat-tempat naik)
Surat Al Ma´aarij menerangkan sifat-sifat yang buruk serta memberi petunjuk kepada jalan-jalan yang dapat mencapai kemuliaan dan derajat yang tinggi.         
71.  Nuh (nabi nuh)
Surat Nuh menjelaskan da´wah Nuh a.s. kepada kaumnya dan tantangan mereka, kemudian azab yang ditimpakan kepada mereka.
72.  Al Jin (jin)
Surat Al Jin menerangkan bahwa Al Quran di samping petunjuk bagi manusia juga sebagai petunjuk bagi jin.
73.  Al Muzzammil (orang-orang yang berselimut)
Surat Al Muzzammil menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan petunjuk-petunjuk Allah untuk menguatkan jiwa yang bagi seseorang yang akan melakukan tugas yang berat.
74.  Al Muddatstsir (orang yang berkemul)
Surat ini mengandung perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk melakukan da´wah, disertai ancaman bagi orang yang menghalang-halangi da´wah.
75.  Al Qiyaamah (hari kiamat)
Surat Al Qiyaamah menerangkan tentang hari kiamat, disertai bukti-buktinya dan keadaan pada hari kiamat tersebut.
76.  Al Insaan (manusia)
Surat Al Insaan menerangkan bahwa setelah manusia diciptakan, manusia diberi petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna, ada yang mengingkari dan ada yang tidak mengikutinya, ganjaran bagi mereka yang mengikuti dan ancaman bagi mereka yang tidak mengikutinya.
77.  Al Mursalaat (malaikat-malaikat yang diutus)
Surat Al Mursalaat menerangkan azab yang akan diderita oleh orang-orang yang menolak kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana azab yang diderita umat-umat yang dahulu yang menolak kebenaran yang dibawa rasul-rasul mereka.
78.  An Naba’ (berita besar)
Surat An Naba´ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang mereka terima di hari kiamat serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.
79.  An Nazait (malaikat-malaikat yang mencabut)
Surat An Naazi´aat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang bermacam-macam tugasnya, bahwa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang- orang musyrik yang mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir´aun dan pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.
80.  Abasa (ia bermuka masam)
Surat 'Abasa mengandung teguran Allah kepada Rasululah s.a.w. yang lebih mengutamakan pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam daripada Ibnu Ummi Maktum yang buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai peringatan; dan salah satu sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah.
81.  At Takwiir (menggulung)
Surat At Takwiir mengemukakan tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat serta kebenaran Al Quran sebagai wahyu Allah dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w.
82.  Al Infithaar (terbelah)
Surat Al Infithaar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka itu akan mendapat pembalasan.
83.  Al Muthaffifin (orang-orang yang curang)
Surat Al Muthaffifiin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kecurangan, di samping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan.
84.  Al Insyiqaaq (terbelah)
Surat Al Insyiqaaq mengutarakan kejadian-kejadian permulaan terjadinya hari kiamat, bagaimana balasan amaan yang baik dan perbuatan yang buruk; dan kepastian terjadinya hari kiamat yang ditentang oleh orang-orang kafir.
85.  Al Buruuj (gugusan bintang)
Surat Al Buruuj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti seruan rasul dengan mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dahulu. Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan orang-orang yang beriman dan akan mengazab orang-orang kafir sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikut-pengikutnya dalam menghadapi tindakan-tindakan orang-orang musyrik pada periode Mekah.
86.  Ath Thaaariq (yang dating di malam hari)
Surat Ath Thaariq menerangkan bahwa tiap-tiap diri tidak luput dari pengawasan Allah. Sebagaimana Allah menciptakan manusia, maka Allah dapat pula menghidupkan kembali bila ia telah mati; keterangan tentang Al Quran; bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhadap tipu daya orang- orang kafir.
87.  Al A’laa (yang paling tinggi)
Surat Al A´laa mengemukakan sifat-sifat Allah s.w.t dan salah satu sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat
88.  Al Ghaasyiyah (peristiwa yang dahsyat)
Surat Al Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan orang-orang yang beriman pada hari kiamat.
89.  Al Fajr (fajar)
Surat Al Fajr mengemukakan contoh umat yang ditimpa azab dan beberapa sifat-sifat manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada orang yang berjiwa tenang.
90.  Al Balad (negeri)
Surat Al Balad mengutarakan bahwa manusia haruslah bersusah payah mencari kebahagiaan dan Allah sendiri telah menunjukkan jalan yang membawa kepada kebaikan, dan jalan yang membawa kepada kesengsaraan. Tuhan menggambarkan bahwa jalan yang membawa kepada kebahagiaan itu lebih sulit menempuhnya daripada yang membawa kepada kesengsaraan.
91.  Asy Syams (matahari)
Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.
92.  Al Lail (malam)
Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di akhirat kelak.
93.  Adh Dhuhaa (waktu matahari sepenggalan naik)
Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
94.  Alam Nasyrah (bukankah kami telah melapangkan)
Surat Alam Nasyrah ini merupakan tasliyah (penghibur hati) bagi Nabi Muhammad s.a.w.
95.  At tiin (buah tin)
Surat At Tiin menerangkan kedudukan manusia dan keadilan Allah s.w.t.
96.  Al ‘alaq (segumpal darah)
Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.
97.  Al Qadr (segumpal darah)
Pada surat Al Qadr ini diterangkan bahwa permulaan Al Quran diturunkan ialah pada malam lailatul Qadr dan diterangkan juga ketinggian malam lailatul Qadr itu.
98.  Al Bayyinah (bukit)
Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa ajaran Muhammad s.a.w. adalah ajaran yang benar dan agama yang dibawanya adalah agama yang lurus yang mencakup pokok-poko ajaran yang dibawa nabi-nabi yang dahulu.
99.  Al Zalzalah (kegoncangan)
Surat Az Zalzalah menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk, meskipun sebesar dzarrah.
100.  Al ‘Aadiyaat (kuda perang yang berlari kencang)
Surat Al 'Aadiyaat menjelaskan sifat-sifat buruk manusia dan kebangkitan mereka serta pembalasan kepada mereka pada hari kiamat.



Comments

Popular posts from this blog

Lirik lagu Cilacap Bercahaya

ASESMEN DIAGNOSTIK P5 - KEARIFAN LOKAL

Sosialaisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila