Down Syndrome
DOWN
SYNDROM
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah BK Anak Bermasalah
Dosen Pengampu : Dody
Hartanto. S.Pd
Disusun Oleh :
1.
YEYE NURYANAH (07001026)
2.
FETTY MARLIANTY (07001028)
3.
IFNI TAMARA (07001008)
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
20009
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur senantiasa penyusun panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang “down syndrome” dengan lancar. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan
kepada Baginda Rasullulah SAW, pelopor dan penerang zaman, yang atas perjuangan
beliau, nikmat iman dan islam dapat kita rasakan sampai sekarang.
Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah BK Anak
Bermasalah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Penyusun sampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya makalah
ini, terutama Dosen Pengampu Mata Kuliah yang terkait.
Penyusun
berharap, semoga makalah yang sangat singkat ini dapat membuka pintu
pengetahuan kita dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Tidak ada cipta
sedikitpun yang sempurna, maka kritik dan saran sangat penyusun harapkan.
Yogyakarta,
28 Oktober 2009
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Anak adalah
karunia terbesar yang diberikan Tuhan Sang Maha Pencipta kepada kita umat
manusia. Tuhan mempunyai rahasia tersendiri sehingga ada anak yang di lahirkan
normal dan ada pula yang di lahirkan "istimewa" salah satunya adalah
anak dengan Down Syndrome. Bagi para orang tua yang mendapatkan titipan yang
istimewa dari Sang Maha Pencipta sebagian besar akan merasa stress, sakit hati,
bersalah dan tidak mau menerima kenyatan. Tetapi apakah kita akan terus-menerus
larut dalam kesedihan. Yakinlah Down Syndrom bukan penyakit menular dan bukan
penyakit keturunan. Melainkan Down Synsrom merupakan Kesalahan penggandaan
kromosom, maka bukan karena penyimpangan perilaku orang tua ataupun pengaruh
pencemaran lingkungan.
Ketika melahirkan, mengurus, dan membesarkan anak yang
keterbelakangan mental bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi bila ingin
menjadikannya sebagai anak yang ideal atau
sama seperti anak-anak normal lainnya, tentu akan mengalami
kesulitan. Oleh karena itu, dalam pemberian baik
dari segi perhatian, kasih sayang sampai pada pendidikan kepada anak yang memiliki
keterbelakangan mental. Kadar yang harus diberikan tentu akan berbeda dengan kadar yang diberikan bagi anak yang normal,
maka harus disesuaikan
dengan kemampuan dan kondisi
sang anak. Misalnya,
dalam pemberian pendidikan kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental, tentu
memerlukan sekolah khusus, agar pendidikan yang diterima sesuai dengan kondisinya dan kemampuan intelektualitas
sang anak. Oleh
karena itu dengan adanya suatu pendidikan khusus
bagi anak yang keterbelakangan mental, diharapkan
terjadinya suatu perubahan yang baik, walaupun
perubahan itu tidak akan sama dengan anak normal lainnya yang mendapatkan
pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian down syndrome?
2. Apa
ciri-ciri down syndrome?
3. Apa
penyebab down syndrome?
4. Bagaimana
penanganan bagi anak yang mengalami down syndrome?
C.
Tujuan
Penyusunan
makalah ini yang membahas tentang down syndrome bertujuan untuk mengetahui baik
dari segi pengertian sampai pada cara penanganan yang layak diberikan pada anak
yang mengalami keterbelakangan mental (down syndrom).
D.
Manfaat
Manfaat
yang dapat kami petik dari pembuatan makalah tentang down syndrome adalah:
·
Kami mengetahui dari
apa yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini seperti: mengetahui apa itu down
syndrome, ciri-ciri down syndrome, penyebab down syndrome dan bagaimana cara
penanganannya.
·
Mengetahui pendidikan
apa yang layak diterima oleh anak yang keterbelakangan mental.
·
Kami mengetahui betapa
pentingnya keikhlasan hati serta
ketelatenan dalam menghadapi atau mengurus anak yang mengalami keterbelakangan
mental (down syndrom).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DOWN SYNDROM
Down syndrome
merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi
klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental anak. Ini pertama kali dikenal pada tahun 1866
oleh Dr.John Longdon Down, seorang dokter
berkebangsaan inggris . kelainan kromosom
yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat
kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi
pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika
dan Eropa
merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk
penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami
kemunduran dari sistem penglihatan, pendengaran, bahasa, daya ingat maupun
kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian
penderita harus mendapatkan support maupun informasi yang cukup serta kemudahan
dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran
perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Pada bayi baru lahir kelainan dapat
berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di
mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistem pencernaan dapat ditemui
kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum
(duodenal atresia).Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ
tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah. Anak-anak
yang terkena down syndrome sejak lahir sudah dapat diketahui dari wajahnya.
Anak-anak down syndrome pada umumnya perkembangannya lebih lambat dari
anak-anak normal.
Korelasi antara umur ibu yang
melahirkan dengan down syndrome:
a.
Kurang
dari isua 30 tahuh adalah 1/1500 bayi
b.
30-34
tahun adalah 1/750 bayi
c.
35-39
tahun adalah 1/280 bayi
d.
40-44
tahun adalah 1/130 bayi
e.
Diatas
44 tahun adalah 1/45 bayi
Kemungkinan hidup bayi down symdrom adalah 75% pada usia
6 bulan, kurang dari 1 tahun. 50% kurang dari 5 tahun.25% lebih dari 5 tahun.
Kurang dari 25% banyak anak down syndrome setarap anak ambisil sampai umur 3
tahun, perkembangannya sangat lambat, setalahnya berkembang dengan baik
sehingga sering menimbukan harapan palsu dari orang tuanya, setelah mencapai
kedewasaan fisik. Pertumbuhan fisik mengalami kemajuan sampai umur 15 tahun.
B.
CIRI-CIRI
DOWN SYNDROM
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome
dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal
sampai muncul tanda yang khas.
a. Ciri
utama
·
Memiliki IQ sampai pada
tingkat 50
·
Anak terlihat tenang,
riang, dan bekerja sama yang mempermudah penyesuaian dirinya. Nampak mengalami
perubahan ketika masuk usia remaja, dimana mengalami berbagai perubahan dan
kesulitan emosional, gangguan perilaku.
·
Suara
rendah dan tidak berirama.
·
Pandai
meniru gerak orang lain tanpa rasa malu.
·
Sulit mengenal warna
meskipun usia sudah 7 tahun lebih.
b. Ciri
umum
·
Adanya
penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari
normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.
·
Pada
bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar.
·
Mulut
yang mengecil.
·
Lidah
yang menonjol keluar (macroglossia).
·
Mata
menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds).
·
Tanda
klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas
jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun
kaki melebar.
·
lapisan
kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Karena ciri-ciri yang tampak
aneh seperti yang disebutkan diatas maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
C.
PENYEBAB DOWN SYNDROM
Tubuh manusia memiliki
milyaran sel yang memiliki pusat informasi genetik di kromosom. Normalnya
manusia mempunyai 23 pasang kromosom sehingga total berjumlah 46 buah kromosom.
Penyebab down syndrome tidak diketahui secara pasti,
namun biasanya anak-anak down syndrome disebabkan oleh:
·
Dilahirkan oleh ibu- ibu yang berusia lebih dari 40 tahun.karena faktor hormonalnya
sudah terganggu.
·
Jumlah
kromosom yang berlebihan. Pada anak DOWN SYNDROME kromosom nomor 21 berjumlah
tiga dimana seharusnya berjumlah dua sehingga total menjadi 47 buah kromosom
dan biasa disebut Trisomi 21.Jumlah kromosom yang berlebihan itulah yang
mengakibatkan terjadinya kegoncangan pada sistem metabolisme sel yang akhirnya
memunculkan DOWN SYNDROME.
·
Menurut
Glenn Doman,
ahli terapi fisik dan pendiri The Institute for The
Achievement of Human Potential, yang banyak menangani anak down sindrom, menyatakan bahwa down sindrom
disebabkan oleh otak yang cedera.
D.
PENANGANAN DOWN SYNDROM
Untuk membantu perkembangan anak down
syndrome perlu dilakukan perangsangan visual, pendengaran, penciuman, perabaan,
pengecapan dan motorik. Maka dapat dilakukan dengan cara:
·
Penglihatan
: Anak diajar membaca. dengan membut kartu-kartu bacaan berukuran 15 x 60 cm.
Tuliskan satu kata di satu kartu dengan spidol merah ukuran paling
besar.Mulailah dengan kata-kata yang paling dekat dengan anak yaitu “mama”,
“papa”, “adik”, “kakak”, “kakek”, “nenek”, dsb. Cukup dilakukan 3 kali sehari.
·
Pendengaran
: Perdengarkan banyak lagu dengan berbagai irama yang lambat, sedang, dan
cepat. Juga lagu dari berbagai daerah dengan bahasa yang berbeda. Bahasa
daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau Suara alam seperti suara
berbagai binatang, angin, ombak, dsb.
·
Penciuman
: memberikan anak mencium bau rempah-rempah, bumbu, minyak wangi, sabun, dsb.
·
Perabaan
: Berikan anak memegang dan merasakan berbagai macam kain dari yang kasar
sampai yang halus. Demikikan juga lantai, meja, tembok, dsb. Ada satu permainan
di mana mata anak ditutup, dan dia diminta untuk memegang suatu benda (misalnya
bola kecil). Kemudian mintalah anak untuk menebak bentuk benda tersebut.
Lakukan dengan benda berbentuk segiempat, bujursangkar, segitiga, kerucut, dsb.
·
Pengecapan
: meminta anak untuk mencicipi berbagai macam rasa. Asam, manis, kecut, pahit,
panas, dan dingin. Permainan yang menarik untuk dilakukan adalah tutuplah mata
anak. Berikan dia buah / makanan yang sudah biasa dia makan. Setelah dia makan,
mintalah dia untuk menebak nama makanan tersebut
·
melakukan
pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada
bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak
dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan
hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko
melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.
·
Therapi
behavior : Untuk membentuk tingkah laku sosial anak.
·
Fisio
Therapi : Therapi fisik yang didalamnya memperbaiki gerak tubuh anak yang belum
stabil, melatih keseimbangan, koordinasi gerak tubuh dan lainnya.
·
Okupasi
Therapi : Memperbaiki motorik halus anak agar anak bisa menggenggam,
mengangakat benda dan menulis sehingga ananda bisa bersekolah (mengikuti
pelajaran sekolah). Dengan terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua
otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat.
·
Therapi
Wicara : Melatih anak untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. Yaitu
dengan latihan enkoding dan dekoding (pengujaran dan pemahaman kata yang
diucapkan). Sehingga ananda dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
·
Therapi
Sensory : Untuk melatih kemampuan mengolah dan mengartikan Integrasi seluruh
rangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun lingkungan. Dan kemudian
menghasilkan respons yang terarah, hal ini berguna untuk meningkatkan
kematangan susunan saraf pusat sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur
dan fungsinya. Aktivitas ini sangat merangsang koneksi sinaptik yang lebih
kompleks dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda