Mobil SMK Ciptakan Lapangan Kerja
Dukungan politis diberikan Komisi VI
DPR terhadap kehadiran mobil Esemka, yang merupakan produk siswa-siswa SMK
bekerja sama dengan usaha kecil menengah (UKM), awal akhir Januari 2012. Mobil
ini telah diperkenalkan oleh Walikota Solo Joko Widodo pada awal Januari lalu.
Selain menunjukkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, produk ini
juga mampu menekan “uang menguap” ke luar negeri sekitar Rp 700 triliun/tahun,
hasil keuntungan penjualan mobil produk asing sekitar 1 juta unit/tahun di
Indonesia.
Justru kalau berhitung dengan konsep
industri, banyak keuntungan. Jadi tidak ada kendala pada pembuatan mobil
Esemka. Seperti pasar, sudah ada. Kalau dalam record business, yang pesan sudah
di atas 4.000 unit, baik yang applied formal, on call, atau lewat internet. Ini
baru di Jawa saja. Melihat ini, mestinya kita bahu-membahu untuk mewujudkan
permintaan itu. Jadi, jangan takut kita tidak ada niatan untuk membikin pabrik
tapi memaksimalkan kapasitas SMK, yang punya tempat praktik cukup baik,
dan bermitra dengan industri-industri lokal.
Sudah membuat komponen dan 70%
komponen produk lokal. Sisanya memang beli, seperti control automatic, meter,
electro control lock. Komponen sudah diproduksi di beberapa tempat, seperti
Sidoarjo, Pasuruan, Tulungagung, Purwokerto, Tegal, Bekasi, Tangerang, dan
Sukabumi. Dengan pemenuhan 70% komponen lokal, itu sudah cukup.
Pabrikan-pabrikan juga tidak ada 100% komponen sendiri.Tidak ada 100% Jepang
atau Jerman. Oleh karena itu, semua komponen bangsa ini perlu membantu.
Produk mobil Esemka memiliki tiga
kelebihan. Selain kualitasnya tidak kalah dengan produk asing, juga bisa
menekan “uang menguap” keluar negeri yang diperkirakan mencapai Rp 700
triliun/tahun, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Mobil Esemka ini dapat dukungan dari
departemen terkait responnya bagus. BUMN, Kemenko Kesra, Koperasi dan UKM
memberikan dukungan positif dan mendorong untuk terus maju. Kalau Perindustrian
belum ada statement untuk mendorong kita. Meski begitu, kita akan terus
melakukan komunikasi di panja.
Dengan perizinan tidak ada kendala.
Perindustrian sudah menyatakan vehicle identification number dan pendaftaran
protipe oke. Tinggal masalah gas buang. Tetapi, Persatuan Insinyur Indonesia
(PII) akan membantu menerjunkan para ahlinya guna mengatasi masalah emisi ini.
Sedang sertifikasi registrasi uji tipe maupun penerbitan BPKB dan STNK akan
lancar saja.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda