Skip to main content

GAME SEBAGAI TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK

LAPORAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
GAME SEBAGAI TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK
PERTEMUAN KE-II

A.    Nama Kegiatan                                  : Pembentukan dinamika kelompok
        dengan Permainan teka-teki

B.     Rasional                                              :
Melatih kecepatan berpikir peserta didik dapat dilakukan bila individu mau belajar atau berimajinasi serta bekerjasama memaksimalkan kemampuan yang ada.

C.    Tujuan                                                 :
1.      Peserta didik dapat berkomunikasi secara efektif dengan segala keterbatasan yang ada sehingga mampu mencapai tujuan.
2.      Kekompakan kelompok
3.      Menyelesaikan ide/kreativitas dalam menyusun persoalan-persoalan yang ada
4.      Melatih kecepatan dan ketepatan berfikir/imajinasi bersama-sama.


D.    Obyek Sasaran                                   : Kerjasama Peserta didik

E.     Subyek Layanan                                : Siswa kelas VIIA1

F.     Pelaksana Layanan                            : Konselor sekolah/Guru pembimbing
 sebagai fasilitator.

G.    Sumber-sumber yang terlibat           : Peserta didik sebagai pengamat

H.    Alat dan Bahan                                  :
1.      kertas
2.      Bolpen

I.       Skenario teknik/Tahapan pelaksanaan :
1.      Durasi                                                         : 20-25 menit
2.      Persiapan                                                    : 5   menit
3.      Pelaksanaan                                                : 10 menit
4.      Refleksi                                                      : 5   menit
5.      Evaluasi                                                      : 5   menit

6.      Yang harus dilakukan fasilitator :
a.       Membentuk kelompok jumlah anggota tiap-tiap kelompok 2 orang, Pembentukan kelompok dengan cara menunjuk anak yang berkompeten dengan yang tidak begitu berkompeten.
b.      Membacakan atuaran permainan sebagai berikut :
1.      Peserta diminta membentuk kelompok berjumlah masing-masing 2 orang
2.      Setiap orang dalam kelompok itu akan membentuk lingkaran.
3.       Tugas peserta adalah berdiskusi dan konsentrasi mencari jawaban-jawaban dari teka-teki yang ada dikertas bersama-sama.
4.      Peserta hanya di beri waktu 15 menit untuk mengerjakannya.
5.      Setelah selesai, Praktikan memberi makna dan mengevaluasi game yang diadakan.

J.      Proses Pelayanan
Hari/Tanggal                            : Sabtu, 24 September 2011
Jam                                                                  : 09.00-09.30
Tempat                                    : Ruang Bimbingan kelompok


Tahap Kegiatan:

KERJA SAMA


1.                  Kerja sama/belajar bersama adalah saling mempengaruhi sebagai anggota tim,          Anda:
·      Membangun dan membagi suatu tujuan yang lumrah
·      Sumbangkan pemahamanmu tentang permasalahan :pertanyaaan, wawasan, dan  pemecahan
·      Tanggap terhadap, dan belajar memahami, pertanyaan lain, wawasan dan penyelesaian.
·      Setiap anggota memperkuat yang lain untuk berbicara dan berpartisipasi, dan menentukan kontribusi (sumbangan) mereka.
·      Bertanggung jawab terhadap yang lain, dan mereka bertanggung jawab pada Anda
·      Bergantung pada yang lain, dan mereka bergantung pada Anda



Anggota Kelompok

1.                Akbar Alfarizi
2.                Al Fadly Sopandi
3.                Alif Rahman Adi Nugraha
4.                Diota Matiin Anta








                                                                                                  Yogyakarta,   September 2011
         Praktikan                                                                                       Guru Pamong



Aji Ilham Fahrurrozi                                                                          Eko Perianto, S.Pd.

Comments

Popular posts from this blog

MEMBUAT POPUP CARD PERMAINAN TRADISIONAL

Popup card adalah jenis kartu kreatif yang memiliki elemen atau gambar yang muncul secara tiga dimensi (3D) saat kartu dibuka. Biasanya digunakan untuk berbagai kesempatan, seperti ulang tahun, pernikahan, ucapan terima kasih, atau perayaan lainnya. Keunikan popup card terletak pada efek kejutan yang muncul saat kartu dibuka, membuatnya lebih menarik dibandingkan kartu biasa. Bahan yang Dibutuhkan : Setiap siswa membawa: Kertas karton atau kertas tebal 3 jenis warna bebas Gunting atau cutter. Lem atau perekat. Pensil, penghapus, penggaris Buatlah POPUP Card seperti video dibawah ini Kemudian pada setiap sisinya di beri gambar print Egrang Engklek Lompat karet Gobak sodor Bakiak Lompat bambu CATATAN ! SETIAP KELOMPOK MEMBUAT 4 MACAM POPUP CARD SEPERTI VIDEO DIATAS BOLEH MENCARI REFERENSI LAIN DI YOUTUBE  SATU ANGGOTA KELOMPOK MEMBUAT VIDEO PROSES PEMBUATAN POPUP CARD KEMUDIAN DI EDIT DAN DI POST DI TIKTOK MENGGUNAKAN HASHTAG #spenskes #p5kearifanlokal #p5permainantradisional

Sosialaisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

TEMA KEARIFAN LOKAL TOPIK PERMAINAN TRADISIONAL           Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat berupa tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan tempat atau daerah hidupnya. Sebagai salah satu bentuk perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis, melainkan berubah sejalan dengan waktu atau dinamis, tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat.           Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 34 provinsi yang kaya dengan keberagaman budaya seperti kesenian, rumah adat, senjata perang, pakaian tradisional, hingga permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu bentuk budaya yang memiliki kaitan erat dengan masyarakat. Permainan tradisional juga memiliki kandungan filosofi dan nilai-nilai sejarah tertentu tergantung masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Beragam c...

ASESMEN DIAGNOSTIK P5 - KEARIFAN LOKAL

 ASESMEN DIAGNOSTIK PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) TEMA KEARIFAN LOKAL TOPIK PERMAINAN TRADISIONAL Asesmen Diagnostik adalah sebuah penilaian yang dilakukan secara khusus untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui di mana letak kesulitan atau kesalahpahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih tepat dan efektif. Mengapa Asesmen Diagnostik Penting? Mempermudah Proses Pembelajaran: Dengan mengetahui area yang belum dikuasai siswa, guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang lebih tertarget. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran: Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa akan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi. Memberikan Umpan Balik yang Lebih Baik: Hasil asesmen diagnostik dapat memberikan umpan balik yang spesifik kepada siswa, sehingga mereka mengetahui area yang perlu diperbaiki. Membantu...