SATLAN KONSELING INDIVIDU
SATUAN
LAYANAN
BIMBINGAN
DAN KONSELNG
A.
TOPIK PERMASALAHAN : Sering ramai di kelas dan
malas belajar
B.
BIDANG BIMBINGAN : Pribadi
C.
JENIS LAYANAN : Bimbingan
individual
D.
FUNGSI LAYANAN :
1.Membantu
siswa menemukan masalah yang
dihadapi
2.Membantu
siswa mencari penyebabnya
3.Membantu
siwa agar dapat mengatasi permasalahannya
E.
SASARAN LAYANAN : ARN
F.
URAIAN KEGIATAN :
1.
TAHAP AWAL :
Membangun hubungan akrab dengan siswa, dengan mengunakan teknik-teknik konseling
2.
TAHAP PERTENGAHAN :
Mengarah pada inti permasalahan pada klien yaitu sering ramai dikelas.
3.
TAHAP AKHIR : mengakhiri kegiatan
konseling
G.
METODE :
Wawancara, dokumentasi
H.
TEMPAT PENYELENGGARAAN : Ruang BK
I.
ALOKASI WAKTU :
40 menit
J.
SEMESTER :
Genap
K.
PENYELENGGARA LAYANAN : Joni purwana
L.
PIHAK YANG DISERTAKAN : Guru pembimbing
M.
ALAT DAN PERLENGKAPAN : Data pribadi siswa
N.
RENCANA PENILAIAN :
Keseriusan siswa dalam menjalani konseling
O.
TINDAK LANJUT :Pemantauan
terhadap siswa secara kontinyu
P.
CATATAN KHUSUS : -
Yogyakarta,
1 April 2009
Mengetahui,
Koordinator
BK Praktikan
Drs.Johan Mulyono Joni purwana
NIP 0254886565452 NIM
06001019
Laporan Kegiatan Konseling Individu;
I.
Persiapan
Dalam tahapan ini ditentukan subjek
dan objek yang akan diangkat dalam konseling. Subjek dan objek yang diangkat
tentu saja diambil yang menarik dengan permasalahan yang menantang. Dalam
konseling ini yang saya angkat adalah masalah atau kasus dari saudara AR.
Konselor merasa tertarik dan tertantang dengan kasus dan permasalahan yang
begitu kompleks, dan mengangkat sebagai objek dari konseling ini, setelah
ditentukan kasus yang diangkat kemudian ditetapkan langkah dan metode yang akan
dipakai dalam konseling.
II.
Observasi
Klien
Dalam kesehariannya klien merupakan
anak yang suka bergaul, akrab dan banyak teman, namun klien bersifat hiperaktif
dibandingkan teman-temannya. Klien suka ramai dikelas, pada saat pelajaran
berlangsung klien suka mengganggu teman-temannya yang sedang belajar.
III.
Pelaksanaan
1.
Identitas
Klien
Nama : ARN
Jenis
kelamin :
Laki-laki
Umur :
13 Tahun
Tempat/
tanggal lahir :
Yogyakarta 25 Mei 1996
Saudara
Kandung : Empat bersaudara
Jenis
kelamin : laki-laki
Klien
anak ke- : Pertama
2.
Data
Keluarga
a.
Identitas
ayah
Nama : Oswanto
Umur :-
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Alamat : Jln. Gejayan gang kamboja CT 10,14
Yogyakarta
b.
Identitas
Ibu
Nama : Sri Harjani
Umur :-
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat :
Jln. Gejayan gang kamboja CT 10,14 Yogyakarta
3.
Keadaan dilingkungan
pendidikan
Klien anak ke 1 dari 4 bersaudara, adiknya klien masih kecil.
Menurut keterangan dari guru wali kelasnya klien sejak di SD sudah sering ramai
didalam kelas, baik ketika ada guru yang
mengajar didalam kelas maupun ketika pelajaran kosong. Klien mempunyai banyak
teman, baik dirumah maupun di sekolah. Klien merasa bahwa teman-teman disekolah
sangat asik-asik dan menyenangkan buat berteman. tapi dalam belajar klien
kurang termotivasi, sehingga klien males dalam belajar. Ketika ada ulangan
harian klienpun sering tidak belajar. klien bersekolah di SMP sekarang ini,
atas dasar kemauan klien dan juga ada dorongan dari orang tua.
4.
Data aktual
Klien saat ini duduk dibangku kelas satu sekolah menengah
pertama. Pemilihan sekolah ini, atas dasar kemauan klien sendiri dan jiga ada
dorongan dari Orang Tua. Klien telah dipercayakan orang tuanya bersekolah, dan
klien juga merasa senang. Setiap berangkat sekolah klien diantar oleh orang
tuanya sampai depan sekolah. Tapi pada
saat pelajaran berlangsung klien sering ramai dikelas sehingga teman-tamannya
merasa terganggu, dan apabila tidak ada guru klien suka memukul-mukuli meja,
sehingga suasana dikelas ramai dan gaduh.
Ketika ada ulangan klien merasa kesulitan dalam mengerjakan
soal-soal ulangan karena klien malas dalam belajar, sehingga pada saat ulangan
berlangsung klien suka minta pertolongan teman-temannya dalam menjawab
soal-soal ulangan tersebut.
IV.
Analisis
Data
1.
Klien sering ramai
dikelas pada saat pelajaran berlangsung maupun pada saat jam pelajaran kosong
2.
Pada saat ulangan klien
malas belajar dan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal ulangan
V.
Diagnosis
Dari analisis data, faktor penyebab
utama yaitu malas belajar atau semangat belajar kurang. Klien lebih banyak
gunakan waktu untuk bermain, sehingga dorongan-dorongan untuk belajar berkurang.
Klien kadang merasa kurang diperhatikan oleh guru, dan klien merasa bingung
bagaiman cara menghilangkan kebiasaan ramai didalam kelas. Namun klien tetap
berharap agar sekolahnya lancar dan ingin naik kelas.
VI.
Prognosis
Dengan masalah yang ada, maka dalam
menghadapi klien konselor berusaha membantu memberikan pengarahan dan
pengertian pada klien, bahwa sekolah itu sangat penting untuk masa depan kita.
Klien masih muda, masih banyak waktu untuk menggapai cita-citanya, jangan mengecewakan
orang tua yang sudah merawat, mendidik dan membimbing kita. Klien juga
diberikan informasi bahwa ramai dikelas sendiri itu sangat mengganggu
teman-temannya yang sedang belajar serius, menumbuhkan motivasi belajar yang
kuat pada klien dan menjelaskan kerugian-kerugian akibat dari sering ramai
dikelas dan malas belajar. Pemanggilan orang tua juga perlu untuk membicarakan
tingkah laku klien, dan meminta agar orang tua memperhatikan belajar anaknya
disekolah maupun dirumah.
VII.
Proses
Konseling
Ki
: Assalamu’alaium Warohmatullahi Wabarokatuh
Ko:Waalaikumsalam
Warohmatullahi wabarokathu,
Ki
: Terimakasih
Ko:
Saya memanggil kamu, ada sesuatu yang ingin saya tanyakan
Ki
: Mengenai apa Mas?
Ko:
Begini, saya dengar kamu sering ramai di kelas, sehingga kamu mengganggu
teman-teman yang sdang belajar, dan dalam belajar pun kurang, apa ada persoalan
sehingga kamu malas untuk belajar?
Ki
: Tidak ada Mas, Cuma saya malas belajar saja, saya tidak tahu penyebab
timbulnya rasa malas itu muncul, kemudian saya pengennya bermain saja.
Ko:
Apakah kamu tahu tugas pelajar itu?
Ki
: e….iya tahu Mas, tugas pelajar adalah belajar
Ko:
Bagus, terus kenapa masih malas belajar dan ramai di klas? Sehingga mengganggu
teman yang belajar?
Ki
: Soalnya kalau udah ketemu teman-teman itu pengennya ngajak becanda terus
Ko
: Kalau menurut Mas.ya boleh becanda tapi bukan pada saat waktunya belajar,
misalnya pada waktu istirahat, nanti kalau pelajarannya tertinggal kan kamu
yang rugi
Ki
: Ia Mas….mulai sekarang saya tdak akan ramai lagi di kelas terutama pada saat
pelajaran berlangsung saya akan belajar lebih giat
Ko
: Nah….gitu dong
Ki
: Terimakasih ya Mas atas saran dan masukannya, saya sangat senang Mas
mengarahkan saya dalam belajar ini
Ko
: Ia…..sama-sama ya sudah sekarang masuk kelas lagi ya, belajar yang rajin ya
Ki
: Ia Mas…terimakasih
Assalamualaikum
Ko
: Walaikumsalam
VIII.
Evaluasi
Setelah diberi bimbingan dan
konseling pada individu, klien mengerti dengan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan. Klien juga mengerti akibat dari perbuatan sering ramai dikelas,
tidak memperhatikan pada saat pelajaran berlangsung dan tidak suka belajar.
Klien akan rugi dan nilai mata pelajaran akan turun. Konselor hanya memberi
arahan dan saran agar perbuatan yang dilakukan itu tidak terulang lagi. Konselor
mencoba memberikan alternatif untuk mengurangi kebiasaan klien yang sering
ramai dikelas pada saat pelajaran berlangsung.
IX.
Kesimpulan
Klien dipanggil oleh konselor dengan
permasalahan yang dihadapi klien yaitu sering ramai dikelas dan mengganggu teman-temannya
yang sedang belajar. Setelah diberi pengertian dan saran-saran dari konselor,
klien merasa sadar dan meraa malu bahwa perbuatan itu akan mrugikan diri
sendiri dan orang lain.
Jadi inget jaman sering manggil anak untuk kegiatan konseling,,,,,
ReplyDelete