Skip to main content

Laporan Konseling Kelompok


LAPORAN PRAKTEK KONSELING KELOMPOK
SMP NEGERI 5 KROYA
I.     IDENTITAS KONSELI
Nama & Kelas          :
  
FAA
AF
MT
MN
YC
TP
VII A
VIIA
VII A
VII A
VII A
VII A
                                                                    
Agama                                                        : Islam
Hari Pelaksanaan                                        : Kamis, 25 September 2014
Tempat                                                       : Ruang Bimbingan Konseling
Pimpinan Kelompok                                   : FAA
II.  LANGKAH-LANGKAH KONSELING KELOMPOK
·         Tahap  Kegiatan
A.    Pembentukan kelompok
1.     Mengucapkan salam kepada anggota kelompok
2.     Berdoa dengan mengucapakan Basmalah bersama-sama
B.  Peralihan
1.      Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera dimulai
2.      Menanyakan kepada anggota kelompok apakah sudah siap untuk memulai konseling kelompok
C.     Kegiatan
Menjelaskan masalah pribadi peserta yang telah dikemukakan
1.      Masalah yang dikemukakan peserta pertemuan pertama
a.              Faa      : Pacarnya selingkuh
b.              Mt       : Sulit memehami pelajaran MTK
c.              Tp        : Membuat gaduh di kelas
d.             Af        : Membuat gaduh di kelas
e.              Mn       : Kurang Konsen Belajar
f.               Yc       : Membuat gaduh di kelas      
2.      Setelah semua mengunggkapkan masalahnya kemudian pemimpin kelompok menawarkan kepada anggota kelompok untuk satu permasalahan yang akan dibahas dalam konseling kelompok saat itu dan akhirnya disepakati yang diambil adalah permasalahan dari Faa
3.      Pembahasan masalah
Pembahasan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada  Faa untuk menceritakan permasalahan yang dihadapinya kemudian semua anggota kelompok diberikan untuk bertanya, memberikan usul, saran, gagasan, menyampaikan pendapat secara bergilir dan bagi anggota kelompok yang diberikan kesempatan dengan ditunjuk.
4.      Diskripsi Permasalahan
FAA adalah anak yang periang, tetapi pada suatu saat dia memergoki pacarnya sedang jalan dengan cowok lain di sebuah pusat perbelanjaan dan FAA pun pura-pura tidak melihat dan hari berikutnya dia marah-marah kepada pacarnya itu
5.      Dari permasalahan FAA muncul beberapa gagasan, saran dari anggota sebagai kelompok:

a.                      Sebaiknya Faa cari pacar lagi saja (Mt)
b.                     Sebaiknya Faa Harus berani mengambil keputusan (Tp)
c.                      Sebaiknya Faa lebih bersikap dewasa (Af)
d.                     Sebaiknya Faa putus saja  (Mn)
e.                      Sebaiknya Faa berantem dengan selingkuhanya itu (Yc)

D.  Tahap Pengakhiran
1.      Mengemukakan bahwa kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera berakhir.
2.      Anggota mengunggkapkan kesan, hasil dicapai
3. Membahas bahwa kegiatan konseling kelompok bisa dilakukan lagi bisa dengan pemecahan masalah lain.
4.  Menanyakan kesan kepada klien tentang manfaat konseling kelompok yang sudah dilakukan.
5.      Pemimpin kelompok mengucapakan terima kasih anggota kelompok.
6.      Mengakhiri dengan berdo’a bersama.

III.    TUJUAN KONSELING KELOMPOK
Tujuan pada konseling ini untuk menuntaskan masalah klien, bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya sehingga klien merasa tenang.

IV.    PENDEKATAN
Pendekatan menggunakan Clien Center Therapi (CCT) dimana disini yang berperan aktif adalah konseli.

V.   EVALUASI
Dalam proses konseling kelompok pemecahan masalah anggota kelompok hasil yang dicapai dapat dipahami dan dimengerti setiap anggota kelompok.

VI.    RENCANA TINDAK LANJUT
Selalau memantau klien anggota konseling kelompok tersebut masih mengalami permasalahan yang dihadapi dan selalu memberikan kunjungan motivasi kepada klien agar klien dapat mengatasi masalah-masalahnya yang dihadapi.



 Mengetahui,                                                                                         Kroya,  25 September 2014
 Kepala Sekolah                                                                                                 Guru BK



Triarti Lisworo, S.Pd., MM.Pd.                                                               Aji Ilham Fahrurrozi, S.Pd.
      NIP. 19611125 198403 2 004                                                                  NIP  -


Comments

Popular posts from this blog

MEMBUAT POPUP CARD PERMAINAN TRADISIONAL

Popup card adalah jenis kartu kreatif yang memiliki elemen atau gambar yang muncul secara tiga dimensi (3D) saat kartu dibuka. Biasanya digunakan untuk berbagai kesempatan, seperti ulang tahun, pernikahan, ucapan terima kasih, atau perayaan lainnya. Keunikan popup card terletak pada efek kejutan yang muncul saat kartu dibuka, membuatnya lebih menarik dibandingkan kartu biasa. Bahan yang Dibutuhkan : Setiap siswa membawa: Kertas karton atau kertas tebal 3 jenis warna bebas Gunting atau cutter. Lem atau perekat. Pensil, penghapus, penggaris Buatlah POPUP Card seperti video dibawah ini Kemudian pada setiap sisinya di beri gambar print Egrang Engklek Lompat karet Gobak sodor Bakiak Lompat bambu CATATAN ! SETIAP KELOMPOK MEMBUAT 4 MACAM POPUP CARD SEPERTI VIDEO DIATAS BOLEH MENCARI REFERENSI LAIN DI YOUTUBE  SATU ANGGOTA KELOMPOK MEMBUAT VIDEO PROSES PEMBUATAN POPUP CARD KEMUDIAN DI EDIT DAN DI POST DI TIKTOK MENGGUNAKAN HASHTAG #spenskes #p5kearifanlokal #p5permainantradisional

Sosialaisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

TEMA KEARIFAN LOKAL TOPIK PERMAINAN TRADISIONAL           Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat berupa tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan tempat atau daerah hidupnya. Sebagai salah satu bentuk perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis, melainkan berubah sejalan dengan waktu atau dinamis, tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat.           Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 34 provinsi yang kaya dengan keberagaman budaya seperti kesenian, rumah adat, senjata perang, pakaian tradisional, hingga permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu bentuk budaya yang memiliki kaitan erat dengan masyarakat. Permainan tradisional juga memiliki kandungan filosofi dan nilai-nilai sejarah tertentu tergantung masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Beragam c...

ASESMEN DIAGNOSTIK P5 - KEARIFAN LOKAL

 ASESMEN DIAGNOSTIK PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) TEMA KEARIFAN LOKAL TOPIK PERMAINAN TRADISIONAL Asesmen Diagnostik adalah sebuah penilaian yang dilakukan secara khusus untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui di mana letak kesulitan atau kesalahpahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih tepat dan efektif. Mengapa Asesmen Diagnostik Penting? Mempermudah Proses Pembelajaran: Dengan mengetahui area yang belum dikuasai siswa, guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang lebih tertarget. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran: Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa akan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi. Memberikan Umpan Balik yang Lebih Baik: Hasil asesmen diagnostik dapat memberikan umpan balik yang spesifik kepada siswa, sehingga mereka mengetahui area yang perlu diperbaiki. Membantu...