BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Teori
Piaget adalah teori yang menggunakan dynamic trait dari intelegensi,antara lain:
1.Assimilasi
2.Accomodation
3.Equilibracion
4.Learning Dilema
Scema
Adalah adanya potensi secara umum pada manusia untuk melakukuan sekelompok
tingkah laku tertentu.Scema dapat digambarkan sebagai unsur-unsur pada struktur
cognitif O jadi schema yang tersedia pada O dapat menentukan bagaimana ia dapat
berespon terdapat lingkungan.Scema dapat tampil sebagai tingkah laku over
seperti:Tingkahlaku menyusun,tingkahlaku mencengkram dan sebagainya,sebagai
tingkahlaku convert seperti:Tingkahlaku berfikir dan sebagainya.
B.TUJUAN
Makalah
ini bertujuan untuk:
1.Mengerti apa yang dikemukakan oleh
Teori Piaget
2.Kondisi-kondisi yang baik dalam
belajar
3.Mengerti apa yang dimaksud dengan
Content
4.Kita bisa mengerti apa itu O
5.Apa itu perbedaan antara G:O
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI COGNIVE PIAGET
Piaget menjelaskan teorinya melalui dynamic trait dari
intellegensi . Ada istilah yang dikemukakan Piaget seperti : Schema Content,
Asimilasi, Acomodation, Equilibration,Learning dilemma.
Schema adalah adanya potensi secara umum pada manusia
untuk melakukan sekelompok tingkah laku teratentu semua dapat digambarkan
sebagai unsur-unsur pada struktur coknitive O jadi schema yang tersedia pada O
dapat menentukan bagaimana ia dapat merespon teradap lingkungan.Schema dapat
tampil sebagai tingkahlaku overt seperti:Tingkahlaku menyusun,tingkahlaku
mencengkram dan sebagainya,atau sebagai tingkahlaku covert seperti:Tingkahlaku
berfikir,dan sebainya.
Content adalah kondisi-kondisi yang menyertai penampilan potensi
tersebut (Schema),jadi lebih spesifik.
A.Asimilasi
Jumlah schema yang tersedia pada O (pada usia tertentu
misalnya) menentukan bagaimana struktur coknisi O.Bagaimana O berhubungan
dengan lingkungan tergantung dari struktur coknisinya.Dengan perkataan
lain,berapa besar lingkungan dapat dimengerti atau sejauh mana O dapat merespon
ditentukan oleh macam-macamnya scema yang dipunyai O.Jadi struktur coknisi O
menetukan aspek_aspek apa yang ada pada lingkungan O yang akan tampil.Proses
merespon dari O terhadap lingkungan yang sesuai dengan struktur coknisi
seseorang adalah Asimilasi.Asimilasi adalah menyelaraskan antara struktur
kognisi dengan lingkungan,misalnya: Bila bayi masih hanya punya scema
menyusu,melihat,marah,dan mencengkram.Maka apa pengalaman-pengalamannya akan
diasimilasikannya dengan skema-skema tersebut.bila struktur cognisinya
berkembang maka anak memungkinkan intelegenci,untu pengembangan ini perlu suatu
proses Acomodation.Acomodation adalah pengubaha struktur kognisi sedemikian
rupa untuk menyesuaikan oleh karena tidak tersedianya scema-scema
tertentu.Setiap pengalamna O membutuhkan prose asimiasi dan aomodasi.keadaan
dimanaO mempunyai struktur cognisi yang bersangkutan maka dapat terjadi
Asimilasi tetapi pada keadaan dimana O tidak tersedia struktur cognisinya maka
perlu Acomodasi.Oleh karena dalam pengalaman mengandung 2 proses yang
terpenting,yaitu:
-”recognition”tau”knowing”,yang berhubungan dengan
proses asimilasi.
-“Dan akomodasi yang mengasilkan perubahan struktur
kognisi inilah belajar.
Contoh-contoh:Kita berespon terhadap terhdap lingkungan tergantung
dari pengalaman-pengalaman yang lalu(dengan asimilasi)tetapi setiap yang baru
juga dipengaruhi dan berisi aspek-aspek pengalamn lalu kita juga.Aspek dalam
pengalaman kita ini menyebabkan perubahan kecil dalam perubahan kecil dalam
struktur kognisi kita (ini acomodasi).Acomodasi menyediakan sarana untuk
perkembangan intelegensi.Asimilasi dan akomodasi timbul pada semua tingkat
perkembangan intelegensi.Pada tahap permulaan perkembangan akomodasi terjadi
lebih banyak dari pada tahap lanjut.
B.Equilibracion
Apakah yang menyebabkan dorongan perkembangan
intelegensi?Semua orang mempunyai kecendrungan bawaan untuk menciptakan
hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan.
Dengan perkataan lain,selalu menuju adaptasi”Equilibracion”adalah
kecendrungan bawaan untuk mengorganisir pengalamannya sehingga tercapai yang
maksimal.
Hubungan O dengan linkungannya mengalami tahap-tahap perkembangan yang
berbeda-beda.Mula-mula pada tahap awal lebih bersifat sensorimotor,yaitu lebih
tergantung pada lingkungan fisikal,lama kelamaan ketergantungan secara fisik
ini mengurang dan makin kearah penggunaan struktur cognisi,proses ini disebut
interiozation.
C.Kognisi-kognisi untuk
terjadinya belajar
Informasi harus diberikan sedemikian rupa sehingga bias
menjadi asimilasi pada struktur kognisinya yang sekarang,tetapi juga sekaligus
sedemikian rupa sehingga ada perbedaanya sehingga harus dilakukan pengubahan struktur
kognisi tersebut. Dalam keedaan informasi yang tidak dapat diisimilasikan, ia
tidak dapat dimengerti, bila seluruh informasi dimengerti, maka tidak
dibutuhkan belajar ( karena tidak perlu akomodasi). Maka pengalaman haruslah
merupakan tantangan untuk supaya menstimulasi perkembangan anak yaitu sebagian
arus dikenal, dan sebagaian belum diketahui ( ini disebut “Learning dilemma”).
Oleh karena itu perlu untuk setiep O harus diketaui bagaimana struktur
kognisinya yang tersedia, dan dengan tahap demi tahap mengubah struktur ini.
Oleh karena itu dalam belajar menurut teori ini ubungan individual antara guru
dengan murid sangat penting.
Persamaan dan
perbedaan antara teori Gestalt dan cognitive Piaget.
Persamaan :
v Pengalaman diorganisasikan
v Ada kebutuhan keseimbangan psikologis
v Keadaan ketidak seimbangan mengandung motivasi
v Pengalaman – pengalaman yang lalu mempengaruhi pengalaman sekarang
(baru), Gestalt menyebutnya sebagai “ memory traces” struktur kognitif, secara
perlahan – lahan berubah dengan pengalaman yanga kumulativ
Perbedaan :
v G:O lair dengan kemampuan otak untuk mengorganisasikan, sesuai hokum
Pragnanz. Semua data sensori dialami O sesudah ter organisasikan pada segala
perkembangan.
v P: Kemampuan organisasi tak berkembang sesuai dengan perkembangan
struktur kognitif, dan struktur kognitif selalu berubah sesuai dengan
perkembangan kematangan biolgis dan pangalaman sensori.
Dalam praktek pendidikan:
v G Penekanan “Gestalt” pada
semua tingkat pendidikan penting. Murid harus dapat menghayati “keseluruhan”
cara diskusi dan kuliah lengkap sangat berguna.
v P: penting diketahui murid secara individual oleh karena itu harus
diketahui struktur kognitifnya berada pada tahap perkembangan apa, untuk dapat
menentukan materi apa supaya dapat terjadi asimilasi.
D.Skema Teori
Cognitive Piaget
S1--- Tidak dapat diasimilasikan pada struktur
cognitive yang ada (sebelum terjadi
belajar)
S2--- Dapat disimilasikan pada struktur
cognitive (seenderung mempunyai telah terjadi belajar)
S1 = Situasi lingkungan.
Teori Piaget, Implikasinya dalam Pendidikan
v Belajar belum berpusat pada struktur kognitif dari murid
v Murid dari usia yang sama berasal
dari kebudayaan yang sama cenderung mempunyai struktur kognitif yang
sama.Tetapi dapat pula berbeda,dan ini membutukan cara belajar yang berbeda.
v Materi belajar yang yang tidak dapat diasimilasikan struktur
kognitif anak akan tidak mempunyai arti bagi anak.
v Bila materi seluruhnya dapat diasimilasi maka tidak akan ada terjadi
belajar.
v Untuk terjadi belajar maka bahan yang disajikan harus sebagian
dikenal dan sebagian tidak dikenal.
v Bagian yang kenal akan diasimilasikan,dan yang tidak dikenal perlu
modofikasi dalam struktur kognitif anak,ini adalah akomodasi dan ini sama
dengan belajar.
v Jadi pendidikan optimal adalah bila ada tantangan bagi siswa
sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat mengembangkan intelegensi.
v Untuk menciptakan pendidikan yang optimal itu guru harus mengerti
sampai batas mana tingkat berfungsinya setiap struktur-struktur kignitif dari
muridnya.
v Oleh karena tingkat perkembangan struktur kognitif murid
bervariasi,maka teori untuk merangsang perkembangan intelegensi murid juga
harus bervariasi,maka pendidikan harus bersifat individual.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Schema adalah adanya potensi secara umum pada manusia
untuk melakukan sekelompok tingkah laku teratentu semua dapat digambarkan
sebagai unsur-unsur pada struktur coknitive O jadi schema yang tersedia pada O
dapat menentukan bagaimana ia dapat merespon teradap lingkungan.Schema dapat
tampil sebagai tingkahlaku overt seperti:Tingkahlaku menyusun,tingkahlaku
mencengkram dan sebagainya,atau sebagai tingkahlaku covert seperti:Tingkahlaku
berfikir,dan sebainya.
Content adalah kondisi-kondisi yang menyertai penampilan potensi
tersebut (Schema),jadi lebih spesifik.
Teori Piaget, Implikasinya dalam Pendidikan
v Belajar belum berpusat pada struktur kognitif dari murid
v Murid dari usia yang sama berasal
dari kebudayaan yang sama cenderung mempunyai struktur kognitif yang
sama.Tetapi dapat pula berbeda,dan ini membutukan cara belajar yang berbeda.
v Materi belajar yang yang tidak dapat diasimilasikan struktur
kognitif anak akan tidak mempunyai arti bagi anak.
v Bila materi seluruhnya dapat diasimilasi maka tidak akan ada terjadi
belajar.
B.SARAN
Makalah yang kami sajikan jauh dari
kata sempurna tapi kami berusaha untuk menyajikan yang terbaik agar pembaca
dapat menambah wawasan dan pengetahuan dari makalah ini.Kami mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah yang kami buat ini.
Daftar Pustaka
www.teori piaget.com
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Anda